Sutra Lakkhana
Sang Buddha menguraikan tentang tiga puluh dua ciri-ciri seorang manusia agung.
Demikianlah yang telah kudengar.
Para suatu ketika Sang Buddha berada di vihara Jetavana, taman milik Anathapindika, dekat kota Savatthi.
Pada waktu itu Sang Buddha berkata kepada para biksu;
Para biksu.
Para biksu pun menjawab;
Ya, Bhante.
Kemudian Sang Buddha berkata;
Para biksu, seorang manusia agung (Maha Purisa) memiliki 32 ciri-ciri (Lakkhana). Bagi manusia agung yang memiliki 32 ciri-ciri itu hanya ada dua kemungkinan cara hidupnya dan tidak ada yang lain.
Jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia (Cakkavati). Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata (cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga, dan penasihat perang). Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga (Pabbajja), maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Para biksu, apakah ke-32 ciri-ciri manusia agung yang menyebabkannya hanya ada dua kemungkinan cara hidupnya dan tidak ada yang lain?
Jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka buni bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
- Telapak kali rata.
- Pada telapak kaki terdapat tanda roda (Cakka) dengan 1.000 ruji, lingkaran dan pusat dalam yang berbentuk sempurna.
- Tumit yang bagus.
- Jari-jari tangan dan kaki panjang.
- Tangan dan kaki yang halus dan lembut.
- Tangan dan kaki bagaikan jala.
- Pergelangan kaki agak tinggi.
- Kaki bagaikan kaki kijang.
- Kedua tangan dapat menyentuh dan menggosok kedua lutut tanpa harus membungkukkan badan.
- Kemaluan terbungkus selaput.
- Kulit bagaikan perunggu berwarna emas.
- Kulit halus dan lembut.
- Setiap pori kulit tumbuh sehelai bulu roma.
- Bulu roma berwarna biru hitam.
- Postur tubuh agung.
- Tujuh tonjolan.
- Dada bagaikan dada singa.
- Kedua bahu tidak ada lekukan.
- Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan.
- Dada sama lebar.
- Indera perasa sangat peka.
- Rahang bagaikan rahang singa.
- 40 buah gigi.
- Gigi rata.
- Antara gigi tidak ada celah.
- Gigi putih bersih.
- Lidah panjang
- Suara bagaikan suara brahma.
- Bola mata biru.
- Bulu mata lentik.
- Antara alis mata tumbuh sehelai rambut putih halus.
- Kepala bagaikan bersorban.
Para biksu, itulah 32 ciri-ciri manusia agung. Bagi manusia agung yang memiliki 32 ciri-ciri itu hanya ada dua kemungkinan cara hidupnya dan tidak ada yang lain.
Jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Ciri-ciri manusia agung ini diketahui oleh para pertapa, tetapi mereka tidak tahu apa yang menyebabkan terdapatnya ciri-ciri manusia agung itu.
(( Telapak kaki rata ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang melakukan perbuatan-perbuatan besar dengan tujuan kebaikan, tidak tergoyahkan dalam melakukan perbuatan baik melalui perbuatan, ucapan, dan pikiran. Dermawan, disiplin, dan melaksanakan hari uposatha. Menghormati orang tua, para pertapa, brahmana, dan para pemimpin, serta melakukan perbuatan-perbuatan yang sangat terpuji lainnya.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhan (kontak). Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Telapak kaki rata (Suppatitthita Pado), sehingga ia menempatkan telapak kakinya merata di atas tanah. Mengangkatnya sama rata, dan menyentuhnya sama rata.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia tidak akan terganggu oleh kemauan jahat manusia. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia tidak akan terganggu oleh musuh ataupun gangguan dari dalam maupun luar, seperti keserakahan, kebencian, dan kebodohan, juga para pertapa, brahmana, dewa, mara, brahma, dan makhluk apa pun di dunia ini. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai ini disebutkan;
"Kejujuran, kebenaran, jinak, dan sepi,
murni dan bermoral,
berdana, tidak melukai, selalu damai,
ia melaksanakan tugas maha besar ini.
Pada akhir hidupnya ia ke surga,
hidup dengan gembira dan bahagia,
terlahir kembali di bumi,
dengan telapak kaki rata menyentuh tanah."
Para pertapa yang ahli tanda tubuh menyatakan;
"Bagi dia yang menapak rata di tanah,
tak ada gangguan yang dapat menghalangi jalannya,
jika ia hidup berumah-tangga,
atau jika ia meninggalkan hidup duniawi.
Inilah tanda yang jelas menunjukkannya,
sebagai orang biasa, tidak ada halangan,
tidak ada lawan yang dapat melawannya,
tidak ada kekuatan manusia,
yang dapat menghilangkan buah karma baiknya.
Atau jika ia hidup tanpa berumah-tangga,
dengan pandangan jelas ia menjadi pemimpin manusia,
tiada bandingan, tak akan terlahir kembali,
inilah hukum baginya."
(( Telapak kaki bertanda cakka ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah lahir sebagai manusia yang hidup demi kebahagiaan orang banyak, seperti menghilangkan rasa takut dan teror, memberikan perlindungan dan naungan yang benar, serta menyediakan segala kebutuhan orang banyak.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Telapak kakinya terdapat tanda roda dengan 1.000 ruji, lingkaran dan pusat dalam berbentuk sempurna.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 mustika. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia memiliki banyak pengikut; brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja kecil, tuan tanah, dan pelayan. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didaptnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia memiliki banyak pengikut; biksu, biksuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, asura, naga, dan gandhabba. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Dalam perjalanan waktu, dalam kehidupan-kehidupan lampau,
sebagai manusia melakukan banyak perbuatan baik,
menghilangkan ketakutan dan kecemasan,
ia melaksanakan pekerjaan besar ini.
Pada akhir hidupnya, ia ke surga,
hidup gembira dan bahagia,
terlahir kembali di bumi,
telapak kaki memiliki tanda roda yang sempurna dengan seribu ruji,
melihat banyak tanda pahala ini."
Para pertapa yang ahli tanda tubuh menyatakan;
"Pengikutnya sangat banyak,
semua lawan ditundukkannya,
ini jelas ditunjukkan oleh tanda roda,
dengan seribu ruji yang sempurna.
Jika ia menjalankan kehidupan duniawi,
ia akan memutar roda dan menguasai dunia,
para ksatria akan menjadi pengikutnya,
semua pembantu dalam kekuasaannya.
Jika ia hidup tanpa berumah-tangga,
meninggalkan kehidupan dunia dengan pandangan jelas,
para dewa, manusia, asura,
raksasa, gandhabba, naga, garuda,
binatang berkaki empat akan melayaninya,
tak tertandingi oleh dewa dan manusia,
demikian pula dalam hal keangungan."
(( Tumit indah. Jari-jari panjang. Postur tubuh agung ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang menolak melakukan pembunuhan dan pantang melakukannya. Ia telah meletakkan pemukul dan pedang, hidup dengan baik hati dan kasih sayang, bersahabat dan simpati kepada semua makhluk hidup.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagian, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Tumit yang indah. Jari-jari kaki dan tangan yang panjang. Dan, postur tubuh yang agung.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia berusia panjang, dan selama hidupnya tidak ada seorang pun yang dapat membunuhnya. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia berusia panjang, dan tidak ada seorang pun, baik itu pertapa, brahmana, dewa, mara, brahma, dan siapa saja yang dapat membunuhnya. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Mengetahui dengan baik tentang ketakutan akan kematian,
ia menolak membunuh makhluk hidup,
kebaikan ini menyebabkan kelahiran di surga,
tempat ia bergembira karena pahala.
Kemudian ia terlahir kembali di bumi,
pada tubuhnya terdapat tiga tanda,
tumit panjang, tubuh bagaikan brahma, menarik dipandang,
postur tubuh sempurna, jari jemari halus, lembut dan panjang.
Dengan tiga tanda terbaik ini,
diketahui bahwa ia akan berumur panjang,
panjang kehidupannya bila berumah-tangga,
lebih panjang lagi kehidupannya bila tidak berumah-tangga,
dengan mengembangkan iddhi bhavana,
demikianlah makna dari tiga tanda."
(( Tujuh tonjolan ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia pemberi makanan serta minuman yang baik, enak, dan nikmat, yang padat maupun lunak.
Karena perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Tujuh tonjolan pada tubuh, yaitu pada kedua tangan, kedua kaki, kedua bahu, dan pada badannya.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan menerima makanan dan minuman yang terbaik. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia akan menerima makanan dan minuman yang terbaik. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Ia pemberi makanan yang enak,
serta minuman terbaik,
kebaikan ini menyebabkan kelahiran bahagia,
juga lama ia hidup di surga,
Terlahir kembali di bumi,
ia memiliki tujuh tonjolan."
Para pertapa ahli tanda tubuh menyatakan;
"Ia akan menikmati makanan dan minuman terbaik,
bukan hanya dalam kehidupan berumah-tangga,
karena walau ia meninggalkan kehidupan duniawi,
dan memotong nafsu indera,
makanan terbaik akan ia terima."
(( Tangan dan kaki lembut dan halus. Tangan dan kaki bagaikan jala ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang dicintai karena 4 dasar simpati, yaitu kedermawanan, ucapan yang positif, perbuatan yang positif, dan adil.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemewahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Tangan dan kakinya lembut dan halus (Manu taluna hattha pado). Dan, Tangan dan kakinya bagaikan jala (Jala hattha pado).
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Semua pengikutnya, para brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja kecil, tuan tanah, dan pelayan dapat diatur dengan baik. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didaptnya sebagai Arhata Samma Sambbudha? Semua pengikutnya, para biksu, biksuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, adura, naga, dan gandhabba dapat diatur dengan baik. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Berdasarkan pada berdana, melakukan pertolongan,
kata-kata yang menyenangkan, pikiran yang adil,
bermanfaat untuk semua,
ketika ia meninggal terlahir kembali di surga.
Bila ia terlahir di bumi,
tangan dan kakinya halus lembut,
jari kaki dan tangan bagaikan jala,
begitulah yang dimilikinya.
Sangat menyenangkan memandangnya,
ia akan menjadi pemimpin manusia,
dikelilingi oleh orang-orang kepercayaan,
ucapan yang menyenangkan, melakukan perbuatan baik,
perbuatan bermoral dan bijaksana.
Tetapi, jika ia menolak pemuasan nafsu indera,
sebagai penakluk, ia akan mengajarkan Jalan,
karena gembira pada kata-katanya,
semua yang mendengarnya akan mengikutinya,
dalam jalan Dhamma yang besar maupun yang kecil."
(( Tumit yang indah. Bulu roma berwarna biru hitam ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang menjadi guru pembina kesejahteraan orang banyak dengan Dhamma, serta membawa orang-orang menuju kepada kemakmuran dan kebahagiaan dengan pembabaran Dhamma.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Tumitnya yang indah dan bulat seperti kerang (Ussankha pado), dan bulu romanya berwarna biru hitam tumbuh keriting ke atas.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia menjadi pemimpin, orang terpenting, paling dihormati, dan termulia dari semua umat manusia. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia menjadi pemimpin, orang terpenting, paling dihormati, dan termulia dari semua makhluk. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Suatu waktu ia mengatakan semua yang baik,
dengan nyaring kepada semua manusia,
membawa berkah kepada semua makhluk,
pemberi dhamma yang terbuka.
Karena tindakan dan perbuatan seperti itu,
ia terlahir kembali di surga,
terlahir kembali di bumi, ia memiliki dua tanda,
tanda-tanda dari kebahagiaan tertinggi.
Bulu tubuh tumbuh ke atas,
pergelangan kaki tinggi di atas kaki,
dibentuk di bawah kulit dan daging,
berbentuk bagus dan indah di atas.
Jika ia hidup berumah-tangga,
ia akan kaya raya,
dan tiada orang yang lebih daripadanya,
karena ia akan menguasai jambudvipa.
Jika ia kuat sekali, meninggalkan kehidupan duniawi,
ia akan menjadi pemimpin semua makhluk hidup,
dan tiada orang yang melebihinya,
ia akan menjadi pemimpin dunia."
(( Kaki bagaikan kaki kijang ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang mengajarkan keterampilan, ilmu pengetahuan, serta cara-cara memimpin dan bertindak, selalu berpikir;
"Apa yang dapat aku pelajari dan kuasai dengan cepat, serta apa yang dapat aku praktikkan dengan cepat, tanpa harus banyak menguras tenaga?"
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Kakinya yang bagaikan kaki kijang (Enijanghi).
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia cepat memiliki potensi-potensi yang harus dimiliki oleh seorang raja, yang sesuai dan menyenangkannya. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia cepat memiliki potensi-potensi yang harus dimiliki oleh seorang Buddha, yang sesuai dan menyenangkannya. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Sastra dan ilmu pengetahuan, cara-cara dan praktiknya,
'Dengan senang hati aku pelajari,' katanya,
keahlian yang tidak mengganggu makhluk hidup,
dipelajari dengan cepat dan tanpa susah payah.
Berdasarkan pada perbuatan, keahlian, dan kemanisan,
maka ia memiliki keagungan dan organ tubuh yang baik,
rambutnya berputar ke atas,
dari kulit yang lembut bulu tumbuh lurus.
Orang seperti dia berkaki bagaikan kaki kijang,
dikatakan; kekayaan akan segera menjadi miliknya,
setiap bulu membawa keberuntungan,
jika ia hidup berumah-tangga.
Tetapi, jika ia memilih meninggalkan keduniawian,
hidup tidak berumah-tangga,
dengan mata jernih, semua hal cepat ia temukan,
sesuai dengan cara hidup yang lembut."
(( Kulit licin ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang sering mendatangi para pertapa dan brahmana untuk bertanya;
"Apakah yang baik dan yang buruk? Apakah yang salah dan benar? Apakah perbuatan yang patut diikuti dan yang tidak patut diikuti? Bila aku melakukan sesuatu, apakah akibatnya penderitaan atau kesedihan, atau pahalanya menyenangkan dan membahagiakanku?"
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Kulit sangat halus dan lembut sehingga debu tidak dapat melekat di tubuhnya.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan amat bijaksana. Di antara umat manusia tidak ada yang dapat menyamainya apalagi melebihi kebijaksanaannya. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia akan memiliki kebijaksanaan yang luas, dalam, menyenangkan, tangkas, tanpa halangan, dan tajam. Di antara semua makhluk tidak ada yang dapat menyamainya apalagi melebihi kebijaksanaannya. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Pada masa lampau, pada kelahiran lampau,
ia ingin mengetahui dan bertanya kepada para pertapa,
rajin mengembangkan kebijaksanaan,
ia memperhatikan ajaran mereka mengenai tujuan hidup,
akibat hal-hal ini bila terlahir kembali sebagai manusia,
maka kulitnya halus dan lembut."
Para pertapa ahli tanda tubuh menyatakan;
"Ia akan mengetahui arti yang dalam,
jika ia tidak meninggalkan kehidupan duniawi,
ia akan menjadi maha raja,
bijak mengetahui semua yang dalam dan luas,
tak ada bandingan atau melampauinya.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi,
hidup sebagai pertapa,
kebijaksanaan tertinggi akan dicapainya,
penerangan sempurna dan luas sekali."
(( Kulit berwarna emas ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang tidak pernah marah, tanpa berkerut. Walau banyak kata-kata yang menyerangnya namun ia tidak menjadi kejam, terhasut, gusar, agresif, tidak mempertunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan. Namun ia tetap terbiasa dengan memberikan barang-barang indah, seperti permadani yang lembut, jubah, linen halus, kapas, sutra, dan bahan wol.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbum dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemewahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Kulit bagaikan perunggu berwarna emas.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan menerima barang-barang yang indah. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia akan menerima barang-barang yang indah. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Mantap dengan pikiran yang baik,
ia memberikan hadiah pakaian yang halus dan bagus,
pada kehidupan yang lampau,
ia memberi seperti itu,
bagaikan dewa hujan yang mengguyurkan hujan,
kebaikan ini menyebabkan ia terlahir di surga,
di sana ia bergembira dalam buah pahalanya,
setelah waktu berlalu,
dengan tubuh bagaikan emas yang bagus,
jika ia hidup berumah-tangga,
ia akan mengurus dunia yang jahat ini,
berdasarkan apa yang telah dibuatnya,
ia menerima pakaian yang berkualitas terbaik,
permadani dan kain penutup terbaik,
jika ia meninggalkan keduniawian,
hal-hal seperti itu pula akan diterimanya,
pahala perbuatan tidak dapat hilang."
(( Kemaluan Berselaput ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang mempersatukan keluarga-keluarga, teman-teman, dan orang-orang yang telah lama terpisah. Mempersatukan kembali ibu dengan anak, anak dengan ibu, ayah dengan anak, anak dengan ayah, abang dengan adik, kakak dengan adik, yang membuat mereka amat bergembira sekali.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Kemaluannya terbungkus oleh lapisan selaput (Kosohitavatthaguyho).
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan memiliki anak yang banyak, lebih dari 1.000 orang anak yang amat gagah perkasa dan penakluk musuh. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia akan memiliki anak** yang banyak, lebih dari 1.000 orang anak yang amat gagah perkasa dan penakluk musuh**. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Sang Buddha berkata bahwa muridnya yang tak tergoyahkan tekadnya boleh menyebut diri mereka sebagai 'Anak Sang Buddha'.
Anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh adalah murid Sang Buddha yang dengan kebijaksanaannya telah menghilangkan noda-noda batin dan menaklukkan mara.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Pada waktu yang lampau,
pada kelahiran-kelahiran yang lampau,
teman-teman dan sanak saudara,
yang telah lama berpisah,
dipertemukan, dipersatukannya,
demikianlah persatuan mereka yang menggembirakan,
berdasarkan perbuatan baik ini ia lahir di surga,
bahagia dan gembira sebagai buah karmanya,
ketika ia meninggal dan terlahir kembali di bumi,
selaput membungkus kemaluannya,
ia akan memiliki banyak anak,
lebih dari seribu anak akan ia miliki,
ksatria pemenang, penakluk dan penyanyang,
kegembiraan hidup manusia biasa,
jika ia meninggalkan kehidupan duniawi,
ia tetap akan memiliki banyak anak, yaitu,
mereka yang tergantung kepada kata-katanya,
begitulah, apakah ia meninggalkan kehidupan duniawi,
atau pun tidak,
demikianlah arti dari tanda itu."
(( Tangan dapat menyentuh lutut tanpa membungkuk. Tinggi tubuh sama dengan rentangan tangan ))
Para biksu, pada kehidupan lamapu mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang selalu memikirkan kesejahteraan orang lain. Ia mengetahui bagaimana orang yang satu dengan yang lain berbeda kebutuhannya;
"Orang ini perlu ini. Orang itu perlu itu."
Karena melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Kedua tangannya dapat menyentuh dan mengosok-gosokkan kedua lutunya tanpa harus membungkukkan badannya. Dan, proporsi tubuhnya bagaikan pohon beringin, tinggi badannya sama dengan panjang rentangan kedua tangannya.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan kaya raya, mempunyai banyak harta dan sumber pendapatan, simpanan emas dan perak berlimpah, simpanan beragam kebutuhan menggunung, dan gudangnya penuh makanan. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia akan kaya raya dalam hal keyakinan (Saddha), moralitas (Sila), perasaan malu berbuat salah (Hiri), dan rasa takut akan akibat dari perbuatan salah (Ottappa). Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Menimbang dengan benar,
mencari manfaat untuk orang-orang,
melihat; orang ini berhak,
ini bagian orang itu, renungnya,
sekarang, tanpa membungkuk,
ia dapat menyentuh lututnya dengan kedua tangannya,
tubuhnya bagaikan pohon yang seimbang dan tinggi,
adalah buah karma baiknya."
Para pertapa ahli membaca tanda tubuh menyatakan;
"Segala sesuatu memenuhi kebutuhan duniawinya,
ia akan memiliki anak yang banyak,
banyak harta karena ia penguasa dunia,
ini sesuai bagi manusia biasa,
jika ia meninggalkan kehidupan duniawi,
ia akan mendapatkan kekayaan yang tiada bandingannya."
(( Dada bagaikan dada singa. Kedua bahu tak ada lekukan. Dada sama lebar ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang menginginkan orang-orang dapat hidup sejahtera, maju, senang, bebas dari beban. Memikirkan bagaimana agar orang-orang mengembangkan keyakinan, moral, pelajaran, kedermawaan, Dhamma, kebijaksanaan, memiliki kekayaan, termasuk juga para istri, anak, pelayan, pekerja, pembantu, saudara, teman, dan kenalan, yang berkaki dua maupun yang berkaki empat.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Dadanya bagaikan dada singa. Kedua bahunya tidak ada lekukan. Dan dadanya sama lebarnya.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapu dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia tidak akan kehilangan harta kekayaan dan hak miliknya, yang berkaki dua ataupun yang berkaki empat, istri dan anak, ia akan sukses di dalam segala hal. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia tidak akan kehilangan keyakinan, moralitas, pelajaran, kedermawanan, dan kebijaksanaanya. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha;
Mengenai hal ini disebutkan;
"Keyakinan, moral, belajar, kebijaksanaan,
menahan diri dan adil, banyak berbuat baik,
kekayaan, harta, istri, dan anak-anak,
kawan, sanak keluarga, sahabat, sejawat,
kuat, rupawan dan bahagia,
hal-hal ini ia inginkan untuk orang lain,
harapannya begitu besar bagi mereka,
begitulah, berpenampilan bagaikan singa, ia lahir,
tidak ada lekukan di bahu, dan dada sama lebar,
ini sebagai simpanan buah karma masa lampau,
dengan tanda-tanda kelahiran menghindarkan kerugian,
dalam kehidupan berumah-tangga ia kaya harta,
istri, anak, serta empat pasang,
jika ia meninggalkan kehidupan duniawi,
tanpa memiliki sesuatu,
penerangan sempurna menjadi miliknya,
yang tak akan gagal dicapainya."
(( Indera perasa tajam ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang pantang membahayakan orang lain dengan tangan, batu, tongkat, ataupun pedang.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Indera perasanya yang amat sensitif.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan sedikit mengalami penderitaan dan sakit. Pencernaannya baik, ia tidak akan merasakan kedinginan maupun kepanasan. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia akan sedikit mengalami penderitaan dan sakit, pencernaannya baik, ia tidak akan merasakan kedinginan maupun kepanasan. itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Tidak menyakiti dengan tangan, tongkat, atau batu,
tidak membunuh dengan pedang,
tidak membahayakan,
tidak mengancam dengan tali,
kelahiran yang berbahagia didapatnya,
sebagai buah dari perbuatan baiknya,
ia terlahir di surga,
membentuk alat perasanya dengan baik,
kebahagiaan yang amat sangat menyenangkan menjadi haknya,
sebagai orang biasa ataupun pertapa,
itulah arti dari tanda ini."
(( Mata biru. Bulu mata lentik ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang pandangan matanya tidak akan mencurigakan, miring, atau sembunyi-sembunyi jika melihat orang lain. Tetapi ia akan melihat secara langsung, terbuka, lurus, dengan pandangan yang lembut.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Bola mata yang berwarna biru. Dan, bulu matanya lentik bagaikan bulu mata sapi.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan populer dan dicintai oleh para brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja kecil, tuan tanah, dan pelayan. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia akan populer dan dicintai oleh para biksu, biksuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, asura, naga, dan gandhabba. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Melihat dengan tanpa rasa curiga,
tak mengelak,
tak membuang pandangan,
ia melihat langsung,
dan jelas kepada banyak orang,
dengan terus terang,
dengan mata mengasihi,
ia lahir kembali di tempat bahagia,
di sana ia menikmati hasil karma baiknya,
terlahir kembali di bumi,
bulu matanya lentik,
matanya biru,
mereka yang mengetahui artinya menyatakan,
pemilik mata yang bagus ini,
akan menjadi orang yang dilipui kegembiraan,
bila ia orang biasa,
ia akan menyenangkan pandangan semua orang,
jika ia menjadi pertapa,
ia dicintai sebagai penyembuh penderitaan manusia."
(( Kepala Bagaikan Bersorban ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang berperilaku yang sangat terpuji. Pemimpin pelaksanaan perbuatan, perkataan, dan pikiran yang benar. Dermawan, bermoral baik, dan melaksanakan hari uposatha. Menghormati ayah, ibu, para pertapa, brahmana, dan kepala suku, serta giat dalam berbagai aktivitas yang positif.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Kepalanya bagaikan bersorban.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan menerima kesetiaan dari para brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja kecil, tuan tanah, dan pelayan. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia akan menerima kesetiaan dari para biksu, biksuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, asura, naga, dan gandhabba. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Ia memimpin dalam perbuatan,
berkeinginan hidup dalam kebenaran,
begitulah orang-orang setia kepadanya di sini,
lahir di surga sebagai buah karmanya,
setelah buah karma untuk hidup di sana habis,
ia lahir kembali di bumi,
dengan kepala bagaikan bersorban."
Para pertapa yang ahli tanda tubuh menyatakan;
"Ia akan menjadi orang yang paling utama,
semua akan melayaninya dalam hidup ini,
seperti pada keadaan yang lampau,
ia seorang ksatria yang kaya,
ia akan mendapat pelayanan dari keluarganya,
tetapi bila ia meninggalkan kehidupan duniawi,
orang ini akan menguasai Dhamma,
dan semua orang akan berkumpul,
untuk mendengar ajaran yang dikhotbahkannya."
(( Bulu roma terpisah. Bulu halus di antara alis ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang tidak berdusta, tidak berbohong. Pembicara kebenaran, menyatu dengan kebenaran, dipercaya, konsisten, dan tidak menipu orang lain.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu, menumbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Bulu romanya tumbuh sehelai pada setiap pori. Dan, Di antara alis-alis matanya tumbuh sehelai rambut halus dan berwarna putih bagaikan kapas.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan dipatuhi oleh para brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja kecil, tuan tanah, dan pelayan. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha? Ia akan dipatuhi oleh para biksu, biksuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, naga, asura, dan gandhabba. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini dinyatakan;
"Pada kehidupan lampau ia menepati janji,
jujur dalam ucapan,
ia menolak berbohong,
ia tidak melanggar kata-katanya,
ia senang pada kebenaran dan kejujuran,
putih, cemerlang, dan lembut bagaikan bulu burung,
rambut nampak di antara alisnya,
dari satu pori tumbuh hanya sehelai bulu,
setiap bulu roma tumbuh terpisah."
Para pertapa ahli tanda tubuh menyatakan;
"Dengan tanda seperti itu,
yang ada di antara kedua alis,
rambut-rambut seperti itu,
ia akan dipatuhi oleh semua,
jika ia hidup sebagai manusia biasa,
orang-orang akan menghormatinya,
karena perbuatan masa lampau,
jika meninggalkan kehidupan duniawi,
tanpa memiliki,
sebagai Buddha mereka akan dipuja."
(( Empat puluh gigi. Dan, Antara gigi tidak ada celah ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang pantang memfitnah, tidak mengadu domba, dan tidak mengakibatkan orang lain bermusuhan.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Memiliki 40 buah gigi. Dan, di antara gigi-giginya tidak ada celah.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Semua pengikutnya, para brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja kecil, tuan tanah, dan pelayan tidak akan terpecah-belah. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Semua pengikutnya, para biksu, biksuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, asura, naga, dan gandhabba tidak akan terpecah-belah. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Ia tidak mengucapkan kata-kata jahat,
yang menyebabkan perpecahan,
memperpanjang perpecahan dan kepahitan,
namun ia membimbing ke arah persahabatan yang baik,
semua yang diucapkannya adalah untuk perdamaian,
serta mempersatukan kembali ikatan yang putus,
harmonis adalah kesenangannya,
terlahir kembali di alam bahagia,
di sana ia menikmati hasil karma baiknya,
terlahir kembali di bumi,
giginya tumbuh dengan rapat,
dengan jumlah 40 buah dan kuat,
jika ia sebagai ksatria yang kaya,
ia akan lembut kepada bawahannya,
jika ia seorang pertapa,
bebas dari noda,
kelompoknya akan terbentuk dan terbina dengan baik."
(( Lidah panjang. Suara bagaikan suara brahma ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang pantang berbicara kasar. Ia selalu menghidari perkataan kasar, dan hanya mengucapkan perkataan yang baik, enak didengar, menyenangkan, terarah, sopan, menggembirakan, dan menarik didengar oleh orang-orang.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Lidahnya panjang, dan suaranya bagaikan suara brahma.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia akan memiliki suara persuasif. Semua pengikutnya, para brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja kecil, tuan tanah, dan pelayan akan menerima kata-katanya dengan senang hati. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia akan memiliki suara persuasif. Semua pengikutnya, para biksu, biksuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, asura, naga, dan gandhabba akan menerima kata-katanya dengan senang hati. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Ia tidak mengucapkan hinaan, makian,
yang menyakitkan atau melukai orang,
kata-katanya halus,
lembut dan manis,
menarik di hati orang,
dan menyenangkan didengar,
terlahir kembali di alam surga,
ia menikmati buah karma baiknya,
setelah menikmati buah karma baiknya,
dengan memiliki suara brahma ia terlahir di bumi,
serta memiliki lidah yang panjang,
apa yang ia katakan sangat bermakna,
sebagai manusia biasa ia akan sejahtera sekali,
jika ia meninggalkan kehidupan duniawi,
orang-orang akan memperhatikan kata-katanya,
serta selalu ingat semua kata-katanya"
(( Rahang Bagaikan Rahang Singa ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun juga Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang pantang berjanji palsu. Ia selalu berbicara pada waktu yang tepat, berbicara dengan benar dan bermakna, berbicara tentang Dhamma dan Vinaya, dan membicarakan sesuatu yang positif.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Rahangnya yang bagaikan rahang singa.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Ia tidak dapat diganggu oleh maksud jahat manusia ataupun lawannya. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Ia tidak dapat diganggu oleh maksud jahat dari luar maupun dalam dirinya, seperti nafsu, kebencian, kebodohan, para pertapa atau brahmana, dewa, mara, brahma, dan makhluk apa pun juga. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha.
Mengenai hal ini disebutkan;
"Tak ada cerita yang sia-sia atau konyol,
ia berkepala dingin,
ia tak meninggalkan kata-kata menyakitkan,
hanya mengucapkan kebaikan semua orang,
ia meninggal dan terlahir kembali di surga,
menikmati buah karma baiknya,
sekali lagi terlahir di bumi,
ia memiliki rahang yang menyerupai milik singa,
penguasa semua makhluk berkaki dua,
ia akan menjadi raja tak terkalahkan,
penguasa manusia yang sangat perkasa,
bagaikan penguasa di tiga alam dewa,
menyerupai dewa yang paling agung,
gandhabba, sakka dan asura,
sia-sia untuk menjatuhkannya,
sebagai manusia biasa,
ia akan menguasai seluruh dunia."
(( Gigi Rata. Gigi Putih ))
Para biksu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun dan di mana pun Tathagata berada, ia telah terlahir sebagai manusia yang pantang melakukan mata pencaharian yang salah. Ia selalu hidup dengan mata pencaharian yang benar, tidak menipu dengan timbangan dan ukuran, tidak memberi suap dan tidak korupsi, tidak curang, tulus, tidak melukai, tidak membunuh, tidak mengurung orang lain, tidak mencuri dan tidak merampok.
Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpulkan karma-karma baik, setelah ia meninggal dunia, ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga. Hidup melebihi dewa lain dalam 10 hal, yaitu; lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhannya. Setelah meninggal di alam surga, ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki ciri-ciri manusia agung;
Giginya yang rata, dan semua giginya berwarna putih bersih.
Dengan memiliki ciri-ciri manusia agung seperti ini, jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia. Raja berdasarkan kebenaran, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik 7 permata. Memiliki banyak pangeran yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Ia akan menaklukkan muka bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan kebenaran.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai raja dunia? Semua pengikutnya, para brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja kecil, tuan tanah, dan pelayan akan berpenghidupan benar. Itulah manfaatnya jika ia menjadi raja dunia.
Jika ia meninggalkan kehidupan duniawi dan hidup tanpa berumah-tangga, maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Apakah manfaat yang didapatnya sebagai Arahat Samma Sambuddha? Semua pengikutnya, para biksu, biksuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, asura, naga, dan gandhabba akan berpenghidupan benar. Itulah manfaatnya jika ia menjadi Arahat Samma Sambuddha.
Inilah yang dinyatakan oleh Sang Buddha,
Mengenai hal ini disebutkan;
"Ia meninggalkan penghidupan salah,
ia melakukan cara hidup yang suci dan benar,
tidak menyakiti orang,
bekerja hanya untuk kebaikan banyak orang,
ia mendapatkan hasil yang manis di alam surga,
karena perbuatan-perbuatan yang dilakukannya,
yang mendapat pujian dari orang bijaksana,
ia membagi semua kesenangan dan kegembiraan,
bagaikan penguasa dari tiga alam dewa,
meninggal di alam sana,
ia terlahir kembali sebagai manusia,
sebagai sisa dari karma baiknya,
ia memiliki gigi rata,
bersih dan cemerlang."
Para pertapa ahli tanda tubuh menyatakan;
"Para pengikutnya akan menjadi suci,
baginya yang bergigi bagaikan burung dija,
bagaikan raja para pembantunya yang suci,
akan menghormatinya,
tanpa tekanan mereka akan berusaha,
untuk mencapai kesejahteraan dan kegembiraan,
tetapi bila ia hidup sebagai pertapa,
bebas dari kejahatan,
semua nafsu dilenyapkan,
melepaskan tabir kesakitan dan keletihan,
ia melihat dunia ini dan yang berikutnya,
di sana, selagi ia mengajar,
umat awam telah siap,
meninggalkan hal tidak suci,
kejahatan yang ia kritik,
para pengikutnya adalah suci,
karena ia menghilangkan kejahatan,
dan hal buruk dari batin mereka."