Kisah Keponakan Sariputra - Dhammapada
Kisah Keponakan Biksu Sariputra
Yo ca vassasatam jantu,
aggim paricare vane,
ekanca bhavitattanam,
muhuttamapi pujaye,
sa yeva pujana seyyo,
yance vassasatam hutam.
Selama setahun,
seseorang menyalakan api suci di dalam hutan,
bila seseorang dalam waktu sekejap bersujud kepada biksu yang melatih kemajuan batin,
maka itu lebih baik daripada seratus tahun memberikan kurban.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Veluvana, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan keponakan biksu Sariputra.
Pada suatu saat, biksu Sariputra bertanya kepada keponakannya yang seorang brahmana muda mengenai apa yang ia tanam sebagai kebajikan. Keponakannya menjawab bahwa ia selalu mengurbankan seekor kambing setiap bulan dalam pemujaan api, dengan harapan dapat dilahirkan di alam Brahma pada kehidupan mendatang.
Biksu Sariputra lalu menjelaskan kepadanya bahwa guru-gurunya telah memberikan harapan palsu kepadanya, dan mereka sendiri tidak tahu caranya agar dapat ke alam Brahma.
Setelah berkata demikian, biksu Sariputra membawa keponakannya menghadap Sang Buddha dan memohon agar menguraikan Dhamma yang dapat membawa seseorang terlahir kembali di alam Brahma.
Di sana, Sang Buddha mengajarinya Dhamma yang dapat membawa seseorang terlahir kembali di alam Brahma dan berkata kepada sang brahmana muda, "Brahmana muda, menghormati para biksu untuk sekejap waktu adalah jauh lebih baik daripada memberikan kurban pada pemujaan api selama 100 tahun."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, sang brahaman muda, keponakan dari biksu Sariputra, mencapai kesucian sotapanna.
Dhammapada ayat 107 bab Syair Ribuan