Kisah Maha Kassapa (3) - Dhammapada
Kisah Biksu Maha Kassapa
Uyyunjanti satimanto,
na nikete ramanti te,
hamsava pallalam hitva,
okamokam jahanti he.
Orang yang sadar berlatih dengan tekun,
mereka tidak bahagia di dalam rumah,
dan meninggalkan seluruh kehidupan duniawi,
bagaikan angsa meninggalkan kolam berlumpur.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Veluvana, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan biksu Maha Kassapa.
Pada suatu saat, Sang Buddha melewati masa vassa di Rajagaha bersama sejumlah biksu. Dua minggu sebelum masa vassa berakhir, Sang Buddha mengumumkan kepada para biksu bahwa sebentar lagi mereka akan meninggalkan Rajagaha dan bersiap-siap untuk berangkat.
Beberapa orang biksu menjahit dan mencelup jubah-jubah baru, beberapa biksu mencuci jubah lama mereka. Pada saat beberapa biksu melihat biksu Maha Kassapa mencuci jubahnya, mereka berspekkulasi, "Terdapat banyak penduduk dari luar maupun dalam Rajagaha yang mencintai dan menghormati biksu Maha Kassapa dan secara rutin memenuhi kebutuhannya. Apakah mungkin biksu itu akan meninggalkan umatnya di sini dan mengikuti ke mana pun Sang Buddha pergi?"
Limabelas hari berikutnya, pada malam keberangkatan-Nya, Sang Buddha berpikir bahwa pasti akan diadakan beberapa kegiatan seperti berdana makanan, penahbisan samanera, upacara pemakaman, dan lainnya, sehingga sangat tidak layak jika seluruh biksu meninggalkannya.
Maka Sang Buddha memutuskan bahwa beberapa biksu akan menetap di vihara Veluvana dan biksu yang tepat untuk itu adalah biksu Maha Kassapa. Akhirnya, biksu Maha Kassapa menetap di Rajagaha bersama beberapa biksu muda.
Lalu beberapa biksu mencemooh, "Maha Kassapa tidak pergi bersama Sang Buddha, seperti perkiraan kita."
Sang Buddha mendengar perkataan mereka dan berkata kepada mereka, "Para biksu. Apakah maksud kalian adalah putra-Ku, Kassapa, tertarik kepada umat-umatnya di Rajagaha dan persembahan-persembahan mereka? Kalian sangat keliru. Putra-Ku, Kassapa, menetap di sana atas petunjuk-Ku, ia tidak tertarik dengan apa pun yang ada di sana."
Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 091 bab Syair Arahat