Kisah Paman Sariputra - Dhammapada
Kisah Paman Biksu Sariputra
Mase mase sahassena,
yo vajetha satam samam,
ekanca bhivatattanam,
muhuttamapi pujaye,
sa yeva pujana seyyo,
yance vassasatam hutam.
Setiap bulan dalam setahun,
seseorang mempersembahkan sesuatu seharga seribu kahapana,
Bila seseorang dalam waktu sejenak bersujud kepada biksu yang melatih kemajuan batin,
maka itu lebih baik daripada seratus tahun mengadakan persembahan.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Veluvana, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan seorang brahmana, paman biksu Sariputra.
Pada suatu saat, biksu Sariputra bertanya kepada pamannya yang seorang brahmana mengenai apa yang ia tanam sebagai kebajikan. Sang brahmana menjawab bahwa ia selalu memberikan persembahan senilai 1.000 kahapana (mata uang pada zaman itu) setiap bulannya kepada pertapa nigantha, dengan harapan dapat dilahirkan di alam Brahma pada kehidupan mendatang.
Biksu Sariputra lalu menjelaskan kepadanya bahwa guru-gurunya telah memberikan harapan palsu kepadanya, dan mereka sendiri tidak tahu caranya agar dapat ke alam Brahma.
Setelah berkata demikian, biksu Sariputra membawa pamannya menghadap Sang Buddha dan memohon agar menguraikan Dhamma yang dapat membawa seseorang terlahir kembali di alam Brahma.
Sang Buddha berkata kepada sang brahmana, "Brahmana, mempersembahkan sesendok makanan kepada seorang biksu akan jauh lebih baik daripada persembahanmu senilai 1.000 kahapana kepada gurumu."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, sang brahmana, yang merupakan adik dari ibu biksu Sariputra, mencapai kesucian sotapanna.
Dhammapada ayat 106 bab Syair Ribuan