Kisah Pertanyaan Jivaka - Dhammapada

Dhammapada ayat 090 bab Syair Arahat
Kisah Pertanyaan Jivaka

Gataddhino visokassa,
vippamuttassa sabbadhi,
sabbaganthappahinassa,
parilaho na vijjati.

Ia yang perjalanannya** telah berakhir,
yang bebas dari derita dan semua hal**,
yang telah melenyapkan semua belenggu**,
maka tiada lagi kesukaran baginya.

perjalanan; kelahiran berulang-ulang (samsara).

misalnya keterikatan pada Lima Kelompok Kehidupan (Panca Khandha).

belenggu; keserakahan, kebencian, dan kebodohan.


Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Veluvana, milik Jivaka, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan pertanyaan Jivaka kepada Sang Buddha.

Pada suatu ketika, Devadatta mencoba membunuh Sang Buddha dengan menggelindingkan sebuah batu besar dari puncak gunung Nazar (Gijjhakuta). Batu itu membentur sebuah tebing di sisi gunung dan pecahannya menghantam jari jempol kaki Sang Buddha. Sang Buddha dibawa ke vihara Veluvana yang terletak di luar Rajagaha.

Di sana Jivaka yang adalah tabib terkenal, mengobati Sang Buddha. Ia menaburkan beberapa jenis obat-obatan pada jempol Sang Buddha dan membalutnya.

Jivaka lalu pergi untuk mengobati pasien lain yang berada di dalam Rajagaha, namun ia berjanji akan kembali untuk melepaskan balutan itu pada malam hari.

Saat Jivaka kembali pada malam itu, gerbang kota telah tertutup dan ia tidak dapat menjengguk Sang Buddha malam itu. Ia sangat cemas karena bila balutan itu tidak dilepaskan tepat pada waktunya, maka seluruh tubuh Sang Buddha akan terasa panas dan sangat sakit.

Pada waktu yang bersamaan, Sang Buddha meminta biksu Ananda untuk membuka balutan dari jempol-Nya dan ternyata lukanya telah sembuh total.

Keesokan harinya, Jivaka mendatangi vihara pagi-pagi sekali dan bertanya kepada Buddha apakah Ia merasa kesakitan dan ketidaknyamanan semalam.

Sang Buddha menjawab, "Jivaka. Semenjak Aku mencapai kebuddhaan, tidak ada lagi rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi-Ku."

Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, banyak yang mencapai kesucian sotapanna.

Dhammapada ayat 090 bab Syair Arahat



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.