Kisah Biksu Sariputra -4- Dhammapada

Dhammapada ayat 389 dan 390 bab Syair Brahmana
Kisah Biksu Sariputra (4)

Na brahmanassa pahareyya,
nassa muncetha brahmano,
dhi brahmanassa hantaram,
tato dhi yassa muncati.

Na brahmanassetadakinci seyyo,
yada nisedho manaso piyehi,
yato yato himsamano nivattati,
tato tato sammatimeva dukkham.

Janganlah menyerang seorang brahmana,
seorang brahmana juga jangan menyerah pada amarah.
Tahu malulah ia yang menyerang seorang brahmana,
terlebih-lebih ia yang terhanyut oleh amarah.

Tiada yang lebih baik dari seorang brahmana,
yang menahan pikiran dari suatu yang menarik.
Kapan pun niat untuk menyakiti berhenti,
maka penderitaan pun akan mereda.

Sang Buddha mengucapkan ayat-ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan biksu Sariputra.

Biksu Sariputra sering dipuji oleh banyak orang karena kesabaran dan pengendalian dirinya. Murid-muridnya selalu berkata demikian, "Guru kami adalah orang yang paling sabar dan paling tabah. Jika ia dikasari atau bahkan dipukul oleh orang, ia tidak akan marah, namun akan tetap tenang dan terkendali."

Karena pernyataan itu sering dilontarkan untuk memuji biksu Sariputra, seorang brahmana yang berpandangan sesat mengatakan kepada para pengagum biksu Sariputra bahwa ia mampu membuat biksu Sariputra marah.

Pada saat yang bersamaan, biksu Sariputra, yang sedang berkeliling menerima dana makanan, tiba di sana. Brahmana itu langsung menyusulnya dan memukul punggungnya dengan keras dengan tangannya. Biksu Sariputra sama sekali tidak melihat ke belakang untuk mencari tahu siapa yang telah menyerangnya, namun ia tetap melanjutkan perjalanannya seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Melihat keagungan dan ketabahan biksu Sariputra, brahmana itu sangat terguncang. Ia menyusul biksu Sariputra dan segera berlutut di hadapannya dan menyatakan bahwa ia telah sangat bersalah karena telah memukulinya, dan meminta maaf.

Brahmana itu melanjutkan, "Bhante, maafkanlah aku, berbaik hatilah untuk datang ke rumahku untuk menerima dana makanan."

Pada malam harinya, biksu-biksu lain melaporkan kepada Sang Buddha bahwa biksu Sariputra menerima dana makanan dari orang yang telah memukulnya. Selanjutnya, mereka menduga bahwa brahmana itu pasti akan lebih berani lagi dan akan kembali mengasari biksu-biksu lain.

Sang Buddha berkata kepada biksu-biksu itu, "Para biksu, seorang brahmana sejati tidak akan memukul brahmana lainnya. Hanya orang awam atau brahmana awam saja yang bisa memukul seorang arahat dengan amarah dan niat jahat. Niat buruk inilah yang harus dilenyapkan oleh seorang anagami."

Sang Buddha lalu mengucapkan kedua ayat itu.

Dhammapada ayat 389 dan 390 bab Syair Brahmana



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.