Kisah Biksu Pilindavaccha - Dhammapada
Kisah Biksu Pilindavaccha
Akakkasam vinnapanim,
giram saccamudiraye,
yaya nahhisaje kanci,
tamaham brumi brahmanam.
Seseorang yang berbicara dengan lembut,
kata-katanya mendidik dan benar,
ucapannya tidak menyinggung siapapun,
ia Kusebut orang suci.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Veluvana, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan biksu Vaccha.
Biksu Vaccha dikenal dengan julukan Pilindavaccha karena kata-katanya sangat menusuk hati, ia selalu berkata, "Kemari, orang sial," atau, "Pergi, orang sial," dan hal-hal buruk lainnya.
Biksu-biksu lain melaporkan hal itu kepada Sang Buddha, dan Sang Buddha memanggilnya untuk menghadap. Sang Buddha berbicara dengan biksu Vaccha mengenai masalahnya, dan di dalam penglihatan-Nya, Sang Buddha mengetahui bahwa selama 500 kehidupan terdahulu, biksu Vaccha hanya terlahir di keluarga kasta brahmana yang membuatnya merasa lebih hebat dibanding orang lain.
Sang Buddha kemudian berkata kepada para biksu, "Para biksu! Biksu Vaccha memanggil seseorang dengan kata 'orang sial' hanya dikarenakan kebiasaan yang terhimpun selama 500 kehidupan terlahir sebagai brahmana, dan bukan karena kebencian. Ia tidak memiliki niat menyakiti hati seseorang, karena seorang arahat tidak lagi menyakiti orang lain."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 408 bab Syair Brahmana