Kisah Biksu Radha - Dhammapada
Kisah Biksu Radha
Nidhinamva pavattaram,
yam passe vajjadassinam,
tadisam panditam bhaje,
tadisam bhajamanassa,
seyyo hoti na papiyo.
Seseorang seharusnya mengikuti orang bijaksana,
yang menasihati ia akan kesalahannya,
seperti orang yang mengarahkan ke harta terpendam.
Orang yang mengikuti orang bijaksana itu,
akan mencapai kemajuan bukan kemunduran.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan biksu Radha.
Radha adalah seorang brahmana miskin yang tinggal di vihara Jetavana dan melayani para biksu seadanya, dan dari pelayanannya itu ia diberikan makanan, pakaian dan beberapa keperluan lainnya. Walaupun ia memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi seorang biksu, namun ia tidak melakukannya.
Pada suatu hari, pagi-pagi sekali, saat Sang Buddha memperhatikan dunia dengan kekuatan batin-Nya, Ia melihat brahmana tua yang miskin itu dan mengetahui bahwa ia akan segera mencapai kearahatan.
Maka Sang Buddha mendatangi brahmana tua itu, dan ia mengatakan bahwa beberapa biksu di vihara melarangnya menjadi biksu. Sang Buddha lalu memanggil biksu-biksu itu.
Sang Buddha berkata kepada para biksu itu, "Apakah ada biksu yang mengingat kebaikan yang pernah dilakukan oleh orang tua ini?"
Biksu Sariputra berkata, "Bhante, saya ingat ketika ia mempersembahkan kepadaku sesendok nasi."
"Jika demikian," Sang Buddha melanjutkan, "Tidakkah sebaiknya kau mendermakan kebebasan dari kekotoran batinmu?"
Biksu Sariputra pun setuju menahbiskan brahmana tua itu menjadi biksu dan bergabung dalam anggota Sangha. Biksu Sariputra membimbingnya dan ia dengan tekun mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh biksu Sariputra. Dalam waktu beberapa hari, biksu tua itu mencapai kearahatan.
Pada saat Sang Buddha kembali berkunjung ke para biksu itu, mereka memberitahukan kepada Sang Buddha bagaimana rajinnya biksu tua itu mengikuti bimbingan biksu Sariputra.
Sang Buddha berkata kepada mereka bahwa seorang biksu seharusnya mengikuti petunjuk-petunjuk seperti biksu Radha, dan tidak boleh membantah saat dinasihati karena suatu kesalahan atau kegagalan.
Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 076 bab Syair Orang Bijaksana