Kisah Nandagopalaka-Dhammapada

Dhammapada ayat 042 bab Syair Pikiran
Kisah Nandagopalaka

Diso disam yam tam kariya,
veri va pana verinam,
micchapanihitam cittam,
papiyo nam tato kare.

Mencuri akan melukai pencuri,
musuh akan melukai musuhnya,
namun sebuah pikiran yang salah,
akan melukai dirinya jauh lebih parah.

Sang Buddha mengucapkan ayat itu pada saat mengunjungi rakyat kerajaan Kosala, sehubungan dengan Nanda, si pengembala.

Nanda adalah seorang pengembala yang menjaga sapi-sapi ternak milik Anathapindika. Walaupun dirinya hanyalah seorang pengembala, namun ia menjaganya seperti miliknya sendiri. Sesekali, ia mengunjungi rumah Anathapindika dan di sana ia kadang-kadang bertemu dengan Sang Buddha dan mendengarkan kotbah-Nya. Nanda meminta kepada Sang Buddha untuk berkunjung ke rumahnya. Tetapi Sang Buddha tidak segera ke sana, namun Ia berkata bahwa sewaktu-waktu Ia akan ke sana.

Setelah beberapa waktu, saat bepergian bersama pengikut-Nya, Sang Buddha pergi mengunjungi rumah Nanda, karena Ia tahu bahwa saat itu adalah saat yang tepat bagi Nanda untuk mendapatkan ajaran.

Nanda dengan penuh rasa hormat menyambut Sang Buddha dan para pengikut-Nya. Ia melayani mereka dengan susu dan produk-produk susu lainnya, serta makanan pilihan selama 7 hari. Di hari terakhir, setelah mendengar ajaran yang diberikan Sang Buddha, Nanda mencapai kesucian sotapanna. Saat Sang Buddha meninggalkan tempat itu, Nanda membawakan mangkuk-Nya, mengantar-Nya hingga ke jarak tertentu, lalu ia bersujud dan kembali ke rumahnya.

Tiba-tiba, seorang pemburu yang merupakan musuh lama Nanda, memanahnya. Para biksu yang mengikuti Sang Buddha melihat Nanda tergeletak tak bernyawa. Mereka segera melaporkan hal itu kepada Sang Buddha, "Bhante, karena Bhante kemari, Nanda memberikan persembahan besar kepada-Mu dan menemani-Mu, saat pulang ke rumah ia terbunuh ."

Sang Buddha berkata kepada mereka, "Para biksu. Aku datang atau tidak, ia tidak dapat menghindari kematian, seperti pandangan salah yang dapat melukai dengan parah dibandingkan yang dapat dilakukan oleh seorang musuh ataupun pencuri."

Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.

Dhammapada ayat 042 bab Syair Pikiran



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.