Kisah Upasaka Dhammika-Dhammapada
Kisah Upasaka Dhammika
Idha modati pecca modati,
katapunno ubhayattha modati,
so modati so pamodati,
disva kammavisuddhimattano.
Ia bergembira di alam ini,
ia bergembira di alam berikutnya,
ia bergembira di kedua alam itu,
ia semakin bergembira pada saat ia melihat kemuliaan perbuatannya.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan Dhammika, seorang upasaka.
Pada suatu ketika, di kota Savatthi, hiduplah seorang upasaka yang bernama Dhammika. Ia sangat mulia dan sangat suka memberikan dana. Ia mendanakan makanan dan keperluan biksu lainnya kepada para biksu secara teratur dan di hari-hari besar lainnya. Ia merupakan pemimpin dari 500 upasaka, murid Sang Buddha dari kalangan perumah-tangga, yang berada di Savatthi. Ia memiliki 7 orang putra dan 7 orang putri. Semua anak-anaknya, seperti ayah mereka, berbudi luhur dan amat berbakti.
Pada saat Dhammika sedang sekarat, menjelang akhir hayatnya, ia memohon kepada anggota Sangha untuk datang ke rumahnya untuk membacakan Sutra Maha Satipatthana. Para biksu pun datang dan membacakan Sutra itu.
Di tengah pembacaan Sutra itu, dari 6 alam surga masing-masing mengirimkan sebuah kereta berhiaskan permata datang untuk menjemputnya. Dhammika diminta untuk memilih sendiri ke alam mana ia ingin dilahirkan. Dhammika meminta utusan-utusan itu untuk menunggu sebentar karena ia sedang mendengarkan pembacaan Sutra.
Para biksu yang sedang membaca Sutra mengira Dhammika meminta mereka untuk menghentikan pembacaan Sutra. Mereka pun berhenti lalu pulang.
Sejenak kemudian, Dhammika memberitahukan kepada anak-anaknya tentang keenam kereta berhiasan permata yang sedang menunggunya. Lalu ia memutuskan untuk menaiki kereta yang mengarah ke alam surga Tusita, dan meminta kepada salah seorang anaknya untuk meletakkan sebuah perhiasan ke kereta itu. Setelah itu, ia meninggal dunia dan terlahir kembali di surga Tusita. Demikianlah, orang luhur bergembira di alam ini dan di alam berikutnya.
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 016 bab Syair Berpasangan