Kisah 500 Wanita Pengikut Visakha - Dhammapada

Dhammapada ayat 135 bab Syair Hukuman
Kisah Para Wanita Melaksanakan Uposatha

Yatha dandena gopalo,
gavo pajeti gocaram,
evam jara ca maccu ca,
ayum pajenti paninam.

Bagaikan si penggembala menggunakan sebilah tongkat,
menggiring sapi-sapinya ke padang rumput,
begitu pun demikian,
penuaan dan kematian menggiring hidup semua makhluk.

Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Pubbarama, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan 500 orang wanita.

Pada suatu ketika, 500 orang wanita dari Savatthi mendatangi vihara Pubbarama untuk mengambil janji peraturan disiplin Uposatha. Wanita pendiri vihara yang terkenal itu, Visakha, bertanya kepada beberapa wanita dari berbagai kalangan usia tentang tujuan mereka menjalankan uposatha sila. Ia mendapatkan jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan kelompok usia mereka tentang tujuan mereka datang ke vihara.

Kelompok wanita-wanita lanjut usia datang ke vihara untuk menjalankan uposatha sila karena mereka berharap memperoleh kekayaan dan kemakmuran di alam dewa pada kelahiran berikutnya.

Wanita-wanita separu baya datang ke vihara karena mereka tidak ingin tinggal seatap dengan istri-istri muda suami mereka.

Wanita-wanita muda yang sudah menikah datang ke vihara karena mereka ingin melahirkan putra sebagai anak pertama.

Sedangkan wanita-wanita muda yang masih belum menikah datang ke vihara karena mereka berharap dapat menikah dengan seorang pria yang baik.

Mendapat jawaban-jawaban itu, Visakha membawa semua wanita-wanita itu menghadap Sang Buddha. Ia memberitahukan kepada Sang Buddha mengenai beragam jawaban berbeda yang diterimanya sesuai kelompok umur mereka.

Sang Buddha berkata, "Visakha. Lahir, tua dan mati terjadi pada semua makhluk hidup. Karena seseorang lahir, maka ia menjadi subjek penuaan dan pelapukan, dan akhirnya mati. Sekarang mereka masih belum ingin berusaha membebaskan diri dari perputaran roda kelahiran (samsara). Mereka masih ingin berada di samsara."

Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu.

Dhammapada ayat 135 bab Syair Hukuman



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.