Kisah Mahadhana - Dhammapada
Kisah Mahadhana
Vanijova bhayam maggam,
appasattho mahaddhano,
visam jivitukamova,
papani parivajjaye.
Bagaikan pedagang kaya raya dengan sedikit pengawal,
menghindari jalan berbahaya,
bagaikan orang yang ingin hidup menghindari racun,
seperti itulah seseorang seharusnya menghindari kejahatan.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan Mahadhana, si pedagang.
Mahadhana adalah pedagang kaya dari Savatthi. Pada suatu ketika, 500 orang perampok berencana merampoknya, namum mereka tidak memperoleh kesempatan untuk merampoknya.
Pada kesempatan yang lain, para perampok mendengar kabar bahwa Mahadhana akan segera berpergian dengan 500 kereta yang berisi barang-barang dagangan berharga. Mahadhana juga mengundang biksu-biksu yang ingin pergi ke arah yang sama dengannya untuk berangkat bersamanya, ia berjanji akan memenuhi semua kebutuhan mereka selama dalam perjalanan. Maka 500 orang biksu pergi bersamanya.
Para perampok mengetahui jalur yang akan dilalui dan mendahuluinya untuk bersembunyi menunggu pedagang itu. Tetapi sesampainya di tepi hutan tempat para perampok menunggu, pedagang itu berhenti dan berkemah selama beberapa hari di sana.
Kawanan perampok itu mendapat kabar tentang keberangkatan itu dan segera bersiap-siap merampok. Sementara itu, pedagang itu juga mendapat kabar tentang pergerakan para perampok dan ia memutuskan untuk kembali.
Para penjahat itu kini mendapat kabar bahwa pedagang itu akan segera pulang maka mereka menunggu di jalur kepulangannya. Beberapa penduduk setempat mengabari pedagang itu tentang pergerakan para perampok, dan akhirnya pedagang itu memutuskan untuk menetap sementara waktu di pedesaan itu.
Pada saat pedagang itu memberitahukan kepada para biksu tentang keputusannya, para biksu kembali ke Savatthi.
Saat tiba di vihara Jetavana mereka menemui Sang Buddha dan memberitahukan kepada-Nya tentang batalnya perjalanan mereka.
Lalu Sang Buddha berkata, "Para biksu, Mahadhana menjauhi jalan yang dilalui para penjahat. Orang yang ingin hidup harus menjauhi racun. Seperti itulah, seorang biksu yang bijaksana, menyadari bahwa 3 Alam Kehidupan adalah sebuah perjalanan yang penuh bahaya dilalui, seharusnya sekuat tenaga menjauhi tindakan tidak benar."
Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, ke-500 biksu itu mencapai kesucian sotapanna.
Dhammapada ayat 123 bab Syair Kejahatan