Kisah Biksu Sammajjana - Dhammapada
Kisah Biksu Sammajjana
Yo ca pubbe pamajjit va,
pacchi so nappamajjati,
so'mam lokam pabhaseti,
abbha muttova candima.
Orang yang dulunya lalai,
namun akhirnya sadar,
maka ia akan menerangi dunia dengan sinar kebijaksanaan,
bagaikan rembulan yang terbebas dari awan.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan biksu Sammajjana.
Biksu Sammajjana menghabiskan banyak waktunya untuk menyapu vihara. Pada saat itu, biksu Revata juga tinggal di vihara yang sama. Tidak seperti biksu Sammajjana, biksu Revata lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermeditasi dan perenungan mental secara mendalam.
Melihat kebiasaan biksu Revata itu, biksu Sammajjana berpikir bahwa biksu-biksu lainnya hanya melewatkan waktu mereka tanpa berbuat apa-apa.
Pada suatu hari, biksu Sammajjana menemui biksu Revata dan berkata, "Kau sangat malas, hidup dari makanan yang dipersembahkan atas dasar keyakinan dan kemurahhatian. Tidakkah terlintas di dalam pikiranmu untuk sesekali menyapu lantai, halaman, atau tempat-tempat lainnya?"
Biksu Revata menjawab, "Teman se-Dhamma, seorang biksu tidak boleh hanya menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk menyapu. Seorang biksu seharusnya menyapu di pagi hari, lalu pergi berkeliling menerima dana. Setelah selesai makan, ia seharusnya merenungkan tubuhnya untuk menyadari sifat alami Kelompok Kehidupan."
"Atau, melafal parita-parita hingga hari menjelang malam. Lalu ia bisa kembali menyapu seperti yang ia harapkan." Lanjut biksu Revata.
Biksu Sammajjana berusaha dengan tekun mengikuti nasihat dari biksu Revata hingga tidak lama kemudian mencapai kearahatan.
Biksu-biksu lainnya merasa sampah-sampah mulai menumpuk dan bertanya kepada biksu Sammajjana mengapa ia tidak menyapu sesering yang pernah ia lakukan dulu.
Biksu Sammajjana menjawab, "Di saat aku lalai, aku menghabiskan seluruh waktuku untuk menyapu. Namun kini aku tidak lagi lalai."
Biksu-biksu yang mendengar jawaban dari biksu Sammajjana meragukannya, oleh karena itu, mereka menemui Sang Buddha.
Para biksu bertanya kepada Sang Buddha, "Bhante! Biksu Sammajjana dengan sepihak mengaku bahwa ia telah mencapai kearahatan, apakah ia berbohong?"
Sang Buddha berkata, "Sammajjana memang telah mencapai kesucian arahat, ia berkata yang sebenarnya."
Sang Buddha lalu mengucapakan ayat itu.
Dhammapada ayat 172 bab Syair Dunia