Kisah 2 Rekan Biksu-Dhammapada
Kisah Dua Rekan Biksu
Appamatto pamattesu,
suttesu bahujagaro,
abalassa mva sighasso,
hitva yati sumedhaso.
Waspada di antara yang lalai,
sadar di antara yang tertidur,
orang bijaksana melaju bagaikan kuda pacuan,
meninggalkan yang lainnya di belakang**.
Orang yang telah menyadari magga, phala, dan nibbana, meninggalkan yang lalai di perputaran roda lahir-mati.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dua rekan biksu yang merupakan teman dekat.
Dua orang biksu mendapatkan petunjuk meditasi dari Sang Buddha, lalu pergi ke vihara yang berada di tengah hutan.
Salah satu dari mereka amat malas, menghabiskan waktunya dengan menghangatkan diri di depan perapian dan berbincang-bincang dengan para murid junior selama masa pertama di malam hari, dan berarti tak berlatih saat itu.
Biksu yang satu lagi melaksanakan apa yang seharusnya dikerjakan oleh seorang biksu. Di masa pertama ia berlatih meditasi berjalan, di masa kedua ia beristirahat, dan kemudian di masa ketiga di malam hari ia berlatih meditasi duduk. Demikianlah, dengan rajin dan penuh kewaspadaan, ia mencapai kearahatan dalam waktu singkat.
Pada akhir masa vassa, keduanya menemui Sang Buddha untuk bersembah sujud, dan Sang Buddha bertanya kepada mereka tentang apa yang mereka lakukan selama menjalani masa vassa.
Biksu yang malas dan lalai menjawab bahwa rekannya tidak melakukan apa pun, hanya berbaring dan tidur. Sang Buddha lalu bertanya, "Jadi, bagaimana denganmu?"
Ia menjawab bahwa ia duduk menghangatkan tubuhnya di perapian saat masa pertama di malam hari, lalu duduk tanpa tidur.
Namun, Sang Buddha tahu persis bagaimana kedua biksu itu melewatkan masa vassa, maka ia berkata kepada biksu itu, "Walaupun dirimu malas dan lalai, kau mengaku yang rajin dan waspada. Namun kau telah menuduh biksu lain malas dan lalai walaupun ia rajin dan waspada. Kau bagaikan kuda yang lemah dan lamban dibandingkan dengan putra-Ku yang bagaikan kuda yang kuat dan berkaki panjang."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 029 bab Syair Kewaspadaan