Kisah Kembalinya Sang Buddha Dari Surga Trayastimsa-Dhammapada
Kisah Kembalinya Sang Buddha Dari Surga Trayastimsa
Ye jhanapasuta dhira,
nekkhammupasame rata,
devapi tesam pihayanti,
sambuddhanam satimatam.
Orang bijak yang berlatih meditasi pandangan terang,
bergembira dalam kedamaian pelepasan nafsu dan kejahatan.
Ia yang bijaksana dan waspada, memahami Empat Kesunyataan Mulia,
bahkan para dewa juga akan memuliakannya.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di Sankassanagara, saat Ia kembali dari alam dewa Trayastrimsa, sebagai jawaban terhadap kata-kata sambutan dari biksu Sariputra.
Pada suatu ketika, saat berada di kota Savatthi, Sang Buddha menunjukan Keajaiban Ganda sebagai jawaban dari tantangan para pertapa dari berbagai sekte. Setelah itu, Sang Buddha pergi ke alam surga Trayastrimsa.
Mendiang ibu kandung Sang Buddha, ratu Mahamaya, yang terlahir kembali di alam surga Tusita sebagai dewa yang bernama Santusita, juga datang ke surga Trayastrimsa.
Di sana, Sang Buddha menjelaskan tentang Abhidhamma kepada para dewa dan bramana selama 3 bulan saat musim vassa. Hasilnya, Santusita mencapai kesucian tingkat sotapanna. Begitu juga dengan dewa-dewa dan brahmana-brahmana yang tak terhitung jumlahnya.
Selama masa vassa itu biksu Sariputra melewatkan waktu di kota Sankassanagara, 30 yojana (450 km) dari Savatthi. Selama berada di sana, sesuai petunjuk dari Sang Buddha, ia mengajarkan Abhidhamma kepada 500 orang biksu yang tinggal bersamanya dan menjalani keseluruhan masa vassa.
Menjelang akhir vassa, biksu Maha Moggallana pergi ke Trayastrimsa untuk mengunjungi Sang Buddha. Lalu, ia menganjurkan kepada Sang Buddha untuk kembali ke alam manusia pada saat bulan purnama pada akhir musim vassa di tempat di mana biksu Sariputra melewati vassa.
Sesuai janji-Nya, Sang Buddha datang dengan sinar agung 6 warna-Nya yang memancar dari tubuh-Nya ke pintu gerbang Sankassanagara, pada malam purnama bulan Assayuja saat bulan bersinar dengan terang.
Sang Buddha ditemani oleh sekelompok besar dewa di satu sisi dan brahmana di sisi lainnya. Sementara itu, sekumpulan besar manusia dipimpin oleh biksu Sariputra menyambut kembalinya Sang Buddha, dan seluruh kota amat terang.
Biksu Sariputra terkesan oleh kemegahan dan kemuliaan suasana kepulangan Sang Buddha. Dengan penuh hormat ia mendekati Sang Buddha dan berkata, "Bhante. Kami bahkan belum pernah mendengar ataupun lihat kemulian yang begitu indah dan megah. Demikianlah, Bhante, Kau dicintai, dihormati, dan dipuja oleh para dewa, brahmana, dan manusia."
Sang Buddha berkata kepada biksu Sariputra, "Putra-Ku, Sariputra, para Buddha memiliki sifat-sifat unik yang sangat disukai oleh semua makhluk."
Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, 500 orang biksu murid biksu Sariputra mencapai kearahatan dan banyak sekali hadirin yang berkumpul di sana mencapai kesotapannaan.
Dhammapada ayat 181 bab Syair Buddha