Kisah Nandiya - Dhammapada

Dhammapada ayat 219 dan 220 bab Syair Kecintaan
Kisah Nandiya

Cirappavsim purisam,
durato sotthimagatam,
natimitta suhajja ca,
abhinandanti agatam.

Tatheva katapunnampi,
asma loka param gatam,
punnani patiganhanti,
piyam nativa agatam.

Seseorang yang telah lama pergi,
dan kembali dengan selamat dari perjalanan jauhnya.
Kerabat, sahabat dan temannya akan bergembira,
dan menyambut kepulangannya dengan simpati.

Demikianlah, benih kebajikan yang diperbuat,
pergi dari dunia ini ke dunia yang lain.
Sama seperti para kerabat,
menyambut kembalinya orang yang mereka sayangi.

Sang Buddha mengucapkan kedua ayat ini pada saat berada di hutan Isipatana, 13 kilometer sebelah timur laut kota Baranasi, sehubungan dengan Nandiya.

Nandiya adalah orang kaya dari Baranasi. Setelah mendengar khotbah Dhamma dari Sang Buddha tentang pahala dari membangun vihara dan mempersembahkannya kepada para biksu, Nandiya membangun vihara Mahavihara di Isipatana.

Vihara yang dibangun Nandiya menjulang tinggi dan di dalamnya dipenuhi bermacam-macam perabotan. Tak lama setelah vihara itu disembahkan kepada Sang Buddha, di alam surga Trayastrimsa muncul sebuah bangunan mewah untuk Nandiya.

Pada suatu hari, biksu Maha Moggallana mengunjungi surga Trayastrimsa dan ia melihat sebuah bangunan mewah yang diperuntukkan bagi pendana vihara Mahavihara. Sepulangnya dari surga Trayastrimsa, biksu Maha Moggallana bertanya kepada Sang Buddha, "Bhante. Mereka yang telah melakukan perbuatan baik, apakah mereka akan memiliki bangunan mewah dan kekayaan lainnya yang menunggunya di alam dewa sementara orang itu masih hidup di dunia ini?"

Sang Buddha menjawabnya, "Putra-Ku. Mengapa kau bertanya demikian? Tidakkah kau sudah melihat secara langsung bangunan mewah dan kekayaan yang sedang menunggu Nandiya di alam surga Trayastrimsa? Para dewa selalu menunggu kedatangan orang-orang yang baik dan murah hati, bagaikan sanak keluarga menunggu kepulangan seseorang yang telah lama pergi. Pada saat orang baik itu meninggal dunia, mereka akan disambut dengan kegembiraan oleh para dewa."

Sang Buddha lalu mengucapkan kedua ayat itu.

Dhammapada ayat 219 dan 220 bab Syair Kecintaan



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.