Kisah Jatila, si Brahmana - Dhammapada
Kisah Jatila, si Brahmana
Na jahati na gottena,
na jacca hoti brahmano,
yamhi saccanca dhammo ca,
so suci so ca brahmano.
Bukan dari jalinan rambut atau garis keturunan,
bukan dari kelahiran seseorang menjadi orang suci.
Ia yang memahami kesunyataan dan kejujuran,
serta hidup suci, maka ialah orang suci.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan Jatila, si pertapa brahmana yang berambut kusut.
Pada suatu hari, seorang pertapa brahmana berpikir bahwa Sang Buddha memanggil murid-murid-Nya dengan sebutan brahmana dan karena ia lahir dari keturunan brahmana maka seharusnya ia juga disebut seorang brahmana. Dengan pikiran seperti itu, ia pergi menemui Sang Buddha dan mengungkapkan pikirannya.
Sang Buddha menolak pandangannya dan berkata, "Brahmana, Aku tidak menyebut seseorang sebagai brahmana (orang suci) hanya karena jalinan rambutnya atau garis keturunannya. Aku menyebut seseorang sebagai brahmana pada ia yang telah sepenuhnya memahami Empat Kesunyataan Mulia."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 393 bab Syair Brahmana