Kisah Biksu Maha Panthaka - Dhammapada

Dhammapada ayat 407 bab Syair Brahmana
Kisah Biksu Maha Panthaka

Yassa rago ca doso ca,
mano makkho ca patito,
sasaporiva aragga,
tamaham brumi brahmanam.

Seseorang yang telah menjauhkan dirinya,
dari nafsu, kebencian, kesombongan, dan kemunafikan,
bagaikan biji sesawi jatuh dari ujung jarum,
ia Kusebut orang suci.

Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Veluvana, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan biksu Mahapanthaka, abang dari biksu Culapanthaka.

Kisah ini berhubungan dengan kisah biksu Cula Panthaka yang terdapat di dalam Dhammapada bab Syair Kewaspadaan

Biksu Mahapanthaka telah mencapai kesucian tingkat arahat pada saat adik laki-lakinya, Culapanthaka, bergabung ke dalam Sangha. Biksu Culapanthaka terlahir sebagai orang bodoh karena pada salah satu kehidupan masa lampaunya, ia mengolok-olok seorang biksu yang sangat bodoh. Akibatnya, kini Biksu Culapanthaka tidak mampu menghafal sebait syair pun dalam waktu 4 bulan. Biksu Mahapanthaka kecewa dengan adiknya dan menyarankan agar dirinya meninggalkan vihara karena ia tidak berkembang sebagai biksu.

Karena hal itulah, pada suatu kesempatan, beberapa orang biksu bertanya kepada Sang Buddha mengapa biksu Mahpanthaka, walaupun seorang arahat, mengusir adiknya keluar dari vihara. Mereka juga menambahkan, "Apakah para arahat masih bisa kehilangan kesabaran? Apakah mereka masih memiliki kekotoran batin seperti kebencian di dalam batin mereka?"

Sang Buddha berkata kepada mereka, "Para biksu! Para arahat tidak lagi memiliki kekotoran batin seperti keserakahan dan kebencian di dalam batin mereka. Putra-Ku, Mahapanthaka, bertindak sesuai apa yang seharusnya ia lakukan berdasarkan pandangan dari sisi kepentingan adiknya dan bukan berdasarkan kebencian."

Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.

Dhammapada ayat 407 bab Syair Brahmana



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.