Kisah Biksu Sariputra -6- Dhammapada
Kisah Biksu Sariputra (6)
Akkodhanam vatavantam,
silavantam anussadam,
dantam antimasariram,
tamaham brumi brahmanam.
Ia yang tidak mudah marah,
berbakti, berbudi luhur, bebas dari keinginan,
mengendalikan tubuh terakhirnya ini,
ia Kusebut orang suci.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Veluvana, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan biksu Sariputra.
Pada saat Sang Buddha berdiam di vihara Veluvana, biksu Sariputra, ditemani 500 orang biksu, memasuki desa Nalaka dan berdiri di depan pintu rumah ibu kandungnya untuk menerima dana makanan.
Ibunda biksu Sariputra mempersilakan mereka semua masuk ke dalam rumah. Akan tetapi, pada saat ia mempersembahkan makanan kepada putranya ia berkata, "Kamu pemakan makanan sisa, kau yang telah menolak 80 crore (1 crore = 100.000 rupee) dengan menjadi biksu, kau telah menghancurkan kami."
Lantas ia mempersembahkan makanan kepada biksu lain dan mencela mereka, "Kalian telah memperalat putraku menjadi pelayan kalian, kini, makanlah makanan kalian."
Biksu Sariputra sama sekali tidak menjawab apa-apa, ia hanya dengan lembut mengambil mangkuknya dan kembali ke vihara. Setibanya di vihara, para biksu memberi tahu Sang Buddha bagaimana biksu Sariputra dengan penuh kesabaran menerima ocehan dan hinaan dari ibunya.
Sang Buddha berkata kepada mereka bahwa para arahat tidak pernah lagi marah, mereka tidak pernah lagi kehilangan kendali terhadap amarah mereka.
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 400 bab Syair Brahmana