Kisah Biksu Anuruddha - Dhammapada
Kisah Biksu Anuruddha
Yassasa va parikkhina,
ahare ca anissito,
sunnato animitto ca,
vimokkho yassa gocaro,
akaseva sakuntanam,
padam tassa durannayam.
Seorang arahat bebas dari kekotoran batin,
ia tidak terikat kepada makanan,
dan terbebas dari kemelekatan,
tanpa keinginan, niat jahat dan kelalaian,
tujuan mereka bagaikan burung terbang di langit,
yang jejaknya tak terlacak.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, sehubungan dengan biksu Anuruddha.
Pada suatu hari biksu Anuruddha mencari potongan-potongan kain bekas di tumpukan sampah untuk dijadikan jubah karena jubah lamanya telah kotor dan compang-camping.
Jalini, istrinya pada suatu kehidupan lampaunya, yang kini hidup di alam dewa, melihatnya. Tahu apa yang ia cari, Jalini mengambil 3 potong kain surgawi yang bermutu tinggi dan meletakkannya di tumpukan sampah di tempat yang mudah terlihat.
Biksu Anuruddha menemukan potongan-potongan kain surgawi itu dan membawanya pulang ke vihara. Pada saat ia menjahitnya, Sang Buddha tiba bersama kedua murid utama-Nya dan beberapa murid senior. Mereka membantunya menjahit jubah itu.
Sementara itu, Jalini menjelma menjadi seorang gadis belia, mendatangi perdesaan dan mengetahui tentang kedatangan Sang Buddha dan murid-murid-Nya, serta mengetahui mereka membantu biksu Anuruddha menjahit jubah.
Jalini mendesak agar para penduduk mengirimkan makanan-makanan lezat ke vihara dan akibatnya makanan yang tersedia menjadi berlebihan.
Beberapa biksu yang melihat sisa makanan yang begitu banyak menyalahkan biksu Anuruddha dan berkata, "Biksu Anuruddha seharusnya meminta agar kerabat dan umatnya untuk mengirimkan makanan secukupnya. Mungkin ia ingin menunjukkan kalau ia banyak pengikut."
Kepada para biksu itu Sang Buddha berkata, "Para biksu, jangan berpikir bahwa putra-Ku, Anuruddha, telah meminta kerabat dan umatnya untuk mengirimkan bubur dan makanan lainnya. Putra-Ku tidak meminta apapun. Para arahat tidak lagi mempersoalkan makanan dan pakaian. Jumlah makanan yang berlebih-lebihan yang dibawa ke vihara pagi ini adalah karena ajakan seorang makhluk surga dan bukan oleh manusia."
Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 093 bab Syair Arahat