Kisah Biksu-Biksu Kosambi-Dhammapada
Kisah Biksu-Biksu Dari Kosambi
Pare ca na vijananti,
mayamettha yamamase,
ye ca tattha vijananti,
tato sammanti medhaga.
Mereka yang tidak bijaksana tidak menyadari bahwa kita akan mati.
Mereka yang bijaksana menyadarinya dan akan segera menghentikan pertengkaran.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan biksu-biksu dari Kosambi.
Para biksu dari Kosambi terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok yang satu berguru kepada guru Vinaya, dan kelompok lainnya berguru kepada guru Dhamma, dan sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Bahkan nasihat-nasihat Sang Buddha pun tidak mereka indahkan.
Akhirnya Sang Buddha mengambil cara lainnya dengan pergi meninggalkan mereka untuk menghabiskan waktu vassa, masa berdiam selama musim hujan, sendirian di Rakkhita di dekat hutan Palileyyaka. Di sana, gajah Palileyya menemani Sang Budha.
Para umat awam Kosambi, saat mengetahui alasan kepergian Sang Buddha, menolak untuk memberikan persembahan kepada biksu-biksu yang sering terlibat pertengkaran. Mereka hanya melayani para biksu yang tidak terlibat di dalam pertengkaran. Hal itu membuat para biksu Kosambi sadar akan kesalahan mereka dan memperbaiki sikap terhadap sesama mereka.
Namun, para umat awam tidak berkenan menghormati para biksu Kosambi seperti dahulu kala, sebelum mereka menyatakan sendiri rasa bersalah mereka di hadapan Sang Buddha. Padahal Sang Buddha tidak berada di tempat dan masih pertengahan masa vassa. Terpaksalah mereka menghabiskan masa vassa mereka dalam kesengsaraan dan kesulitan.
Pada saat akhir masa vassa, biksu Ananda dan 500 biksu mengunjungi Sang Buddha dan menyampaikan pesan dari Anathapindika dan umat lainnya memohon-Nya untuk segera kembali ke vihara.
Pada saat Sang Buddha kembali ke vihara Jetavana, para biksu yang dulu suka bertengkar, menemui-Nya, bersujud di depan kaki-Nya, dan mengakui kesalahan-kesalahan mereka. Sang Buddha lalu menasihati mereka karena ketidakpatuhan mereka.
Sang Buddha mengatakan kepada mereka agar selalu mengingat bahwa suatu saat nanti mereka semua akan mati, dan oleh sebab itu, mereka harus segera menghentikan pertengkaran mereka dan tidak bertindak seolah-olah mereka dapat hidup abadi.
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, mereka mencapai kesucian tingkat sotapanna.
Kisah yang berkaitan adalah Kisah sejumlah biksu (2) yang tercantum di dalam Dhammapada bab Syair Gajah.
Dhammapada ayat 006 bab Syair Berpasangan