Kisah Sejumlah Biksu - Dhammapada
Kisah Sejumlah Biksu
Sace labhetha nipakam sahayam,
saddhim caram sadhu vihari dhiram,
abhibhuyya sabbani parissayani,
careyya tenattamano satima.
No ce labhetha nipakam sahayam,
saddhim caram sadhu vihari dhiram,
rajava rattham vijitam pahaya,
eko care matangaranneva nago.
Ekassa caritam seyyo,
natthi bale sahayata,
eko care na ca papani kayira,
appossukko matangaranneva nago.
Jika kau berteman dengan orang yang bijaksana,
berkelakuan baik dan menuntun ke kebajikan,
kau seharusnya bergembira bersamanya,
penuh kesadaran mengatasi semua bahaya.
Jika kau tidak menemukan teman yang bijaksana,
berkelakuan baik dan menuntun ke kebajikan,
bagaikan raja meninggalkan kerajaan yang ditaklukkan,
kau seharusnya hidup sendiri seperti gajah di hutan.
Adalah baik hidup seorang diri,
tanpa bersahabat dengan mereka yang bodoh,
hiduplah sendiri tanpa berbuat kejahatan,
bergembira bagaikan gajah di dalam hutan.
Sang Buddha mengucapkan ketiga ayat ini pada saat berada di hutan Palileyya di mana gajah Palileyyaka menjaga-Nya, sehubungan dengan beberapa orang biksu dari Kosambi.
Biksu-biksu dari Kosambi terbagi menjadi 2 kelompok yang saling bertikai. Kelompok pertama mengikuti guru Vinaya dan kelompok kedua mengikuti guru Dhamma. Mereka tidak memberi perhatian bahkan kepada Sang Buddha yang berusaha mendamaikan mereka. Maka, Sang Buddha meninggalkan mereka dan melewati masa vassa sendirian di dalam hutan, di mana seekor gajah yang bernama Palileyyaka menemani-Nya.
Pada akhir musim vassa, biksu Ananda masuk ke dalam hutan, ditemani 500 orang biksu. Kecuali biksu Ananda, biksu-biksu lainnya berhenti pada jarak tertentu. Biksu Ananda mendatangi Sang Buddha sendirian.
Sang Buddha lalu berkata kepada Ananda untuk memanggil biksu-biksu lainnya. Semua biksu datang, bersujud kepada Sang Buddha dan berkata, "Bhante! Kau pasti sudah melewati masa vassa dengan sulit sendirian di dalam hutan ini."
Untuk itu, Sang Buddha berkata, "Para biksu, jangan berkata demikian. Gajah Palileyyaka telah menjaga-Ku selama ini. Ia, sebenarnya, adalah teman yang baik, teman sejati. Jika seseorang memiliki teman sebaik ini, maka ia harus dekat dengannya. Tetapi, jika seseorang tidak dapat berjumpa dengan teman yang baik, maka lebih baik tinggal sendirian."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat-ayat itu.
Kisah yang berkaitan adalah Kisah Biksu-Biksu Dari Kosambi yang tercantum di dalam Dhammapada bab Syair Berpasangan ayat 6.
Dhammapada ayat 328, 329 dan 330 bab Syair Gajah