Kisah Brahmana Anatthapucchaka - Dhammapada

Dhammapada ayat 104 dan 105 bab Syair Ribuan
Kisah Brahmana Anatthapucchaka

Atta have jitam seyyo,
ya cayam itara paja,
attadantassa posassa,
niccam sannatacarino.

Neva devo na gandhabbo,
na maro saha brahmuna,
jitam apajitam katira,
tatharupassa jantuno.

Lebih baik menaklukkan diri sendiri,
daripada menaklukkan orang lain,
ia yang telah menguasaikan dirinya,
akan mahir mengendalikan diri.

Tiada dewa, gandhabba,
mara maupun brahma,
yang mampu mengubah kemenangan seseorang,
yang hidupnya terkendali.

Sang Buddha mengucapkan ayat-ayat itu pada saat berada di vihara Jetavana, sehubungan dengan brahmana Anatthapucchaka.

Pada suatu saat, seorang brahmana bernama Anatthapucchaka mendatangi Sang Buddha dan berkata kepada-Nya, "Bhante, aku rasa Kau hanya mengetahui perilaku yang membawa manfaat, dan bukan perilaku yang tidak membawa bermanfaat."

Sang Buddha memberitahukan kepadanya bahwa Ia juga tahu perilaku yang tidak membawa manfaat dan membahayakan. Kemudian Sang Buddha mengutarakan 6 perilaku yang dapat menyebabkan hilangnya kekayaan, yaitu ; Bangun kesiangan. Kemalasan. Kekejaman. Penggunaan sesuatu yang menyebabkan kemabukan dan kelalaian. Berkeliaran di jalanan tidak pada waktunya. Dan, seks yang tidak sehat.

Kemudian, Sang Buddha bertanya kepada sang brahmana bagaimana ia memperoleh penghidupan. Sang brahmana menjawab bahwa ia memperoleh penghidupan dengan bermain judi dadu.

Berikutnya, Sang Buddha bertanya apakah ia menang atau kalah. Ia menjawab bahwa terkadang ia kalah dan terkadang menang.

Sang Buddha berkata kepadanya, "Menang pada permainan judi dadu tidak dapat dibandingkan dengan kemenangan atas kekotoran batin."

Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat-ayat itu.

Dhammapada ayat 104 dan 105 bab Syair Ribuan



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.