Kisah Seorang Biksu(1)-Dhammapada
Kisah Seorang Biksu
Appamadarato bhikkhu,
pamade bhayadassi va,
samyojanam anum thulam,
daham aggiva gacchati.
Seorang biksu yang berbahagia di dalam kewaspadaan,
serta mengetahui betapa bahayanya kelengahan,
kemajuannya akan bagaikan api,
membakar semua rintangan yang besar maupun yang kecil.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, sehubungan dengan seorang biksu.
Seorang biksu, setelah menerima petunjuk meditasinya dari Sang Buddha, pergi ke dalam hutan untuk bermeditasi. Walau pun ia telah sekuat tenaga berusaha namun kemajuan latihan meditasi yang ia peroleh hanya sedikit saja. Karena itu, ia menjadi sangat tertekan dan frustasi.
Maka, karena ingin memperoleh lebih banyak petunjuk secara terperinci dari Sang Buddha, ia mulai berangkat menuju vihara Jetavana.
Di tengah perjalanannya, ia melihat sebuah pancaran cahaya lidah api yang besar. Ia segera menaiki gunung hingga ke puncaknya dan memantau kobaran api dari sana. Pada saat api menyambar, seketika itu juga ia berpikir bahwa bagaikan api membakar seluruh benda, begitu juga pandangan terang akan membakar semua keterikatan hidup, yang besar maupun kecil.
Sementara itu, dari Aula Keharuman (Gandhakuti) di vihara Jetavana, Sang Buddha mengamati pikiran biksu itu. Maka Ia mengirimkan cahaya agung-Nya dan menampakkan diri kepada biksu itu dan berkata, "Putra-Ku. Kau sudah berada di perenungan yang tepat. Teruskanlah. Semua makhluk hidup harus membakar semua keterikatan hidup dengan pandangan terang."
Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha itu, biksu itu langsung mencapai kearahatan.
Dhammapada ayat 031 bab Syair Kewaspadaan