Kisah Suppabuddha - Dhammapada
Kisah Suppabuddha
Caranti bala dummedha,
amitteneva attana,
karonta papakam kammam,
yam hoti katukapphalam.
Memandang diri sendiri sebagai musuh,
si bodoh yang tanpa keahlian,
melakukan perbuatan jahat,
yang akan membuahkan kepahitan.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan Suppabuddha, penderita kusta.
Suppabuddha, penderita kusta, duduk di belakang kerumunan orang-orang dan mendengarkan dengan saksama Dhamma yang dikhotbahkan oleh Sang Buddha, dan mencapai kesucian sotapanna.
Pada saat kerumunan itu membubarkan diri, ia mengikuti Sang Buddha ke vihara dan berharap dapat memberitahukan kepada-Nya bahwa dirinya telah mencapai kesucian tingkat sotapanna.
Sakka, raja para dewa, ingin mencobai keyakinan si penderita kusta itu terhadap Buddha, Dhamma, dan Sangha, menampakkan dirinya dan berkata, "Kau hanyalah manusia miskin, hidup dari hasil mengemis, tak ada yang ingin mendekatimu. Aku akan memberikan kekayaan yang berlimpah jika kau menolak Buddha, Dhamma, dan Sangha, serta berkata bahwa kau tidak memerlukan hal itu."
Tawaran itu ia jawab, "Aku sebenarnya bukanlah manusia miskin, dan tidak bergantung kepada siapa pun. Aku adalah manusia kaya. Aku memiliki 7 ciri yang dimiliki para arya. Aku memiliki keyakinan (saddha), moralitas (sila), malu berbuat kejahatan (hiri), takut pada akibat perbuatan jahat (ottappa), pembelajaran (sula), kemurahan hati (caga), dan kebijaksanaan (panna)."
Sakka kemudian mendatangi Sang Buddha mendahului Suppabuddha dan menyampaikan percakapan mereka. Sang Buddha berkata kepada Sakka bahwa tidaklah mudah walaupun 100 ataupun 1.000 Sakka menghasut Suppabuddha untuk menjauhi Buddha, Dhamma, dan Sangha.
Tak lama kemudian, Suppabuddha tiba di vihara dan memberitahukan kepada Sang Buddha tentang pencapaian kesotapanaannya. Saat ia pulang dari vihara Jetavanna, ia diseruduk hingga tewas oleh seekor sapi yang mengamuk, yang sebenarnya adalah siluman berbentuk sapi.
Siluman itu adalah seorang wanita penghibur yang dibunuh oleh Suppabuddha pada salah satu kehidupan lampaunya dan wanita itu bersumpah akan melakukan pembalasan.
Pada saat kabar tentang kematian Suppabuddha sampai ke vihara Jetavana, para biksu bertanya kepada Sang Buddha di alam mana Suppabuddha terlahir kembali. Sang Buddha menjawab bahwa ia telah terlahir kembali di surga Trayastrimsa.
Sang Buddha juga menjelaskan kepada mereka bahwa Suppabuddha menderita kusta dikarenakan pada salah satu kehidupan masa lampaunya, ia meludahi seorang paccekabuddha.
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 066 bab Syair Orang Bodoh