Kisah Kekalahan Raja Kosala - Dhammapada
Kisah Kekalahan Raja Kosala
Jayam veram pasavati,
dukkham seti parajito,
upasanto sukham seti,
hitva jayaparajayam.
Kemenangan menimbulkan permusuhan,
yang kalah hidup di dalam kesedihan.
Kehidupan damai akan diperoleh,
dengan meninggalkan kemenangan dan kekalahan.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, sehubungan dengan raja Pasenadi dari kerajaan Kosala, yang dikalahkan di dalam pertempuran melawan keponakannya sendiri, Ajatasatru.
Di dalam pertempuran melawan Ajatasatru, raja Kosala mengalami kekalahan sebanyak 3 kali. Ajatasatru adalah pangeran dari raja Bimbisara dan ratu Vaidehi, adik perempuan raja Kosala.
Raja Kosala sangat malu dan tertekan karena kekalahan itu. Ia pun meratap, "Sungguh memalukan. Aku bahkan tidak mampu menaklukkan anak bau kencur itu. Lebih baik aku mati saja."
Merasa tertekan dan sangat malu, raja menolak untuk makan, dan melewati sepanjang waktu di dalam kamar. Kabar ini menyebar cepat bagaikan kobaran api besar.
Pada saat Sang Buddha menelaah kasus itu, Ia berkata, "Para biksu. Di dalam diri orang yang menang, permusuhan dan rasa benci akan meningkat. Orang yang kalah menderita sakit dan tekanan."
Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 201 bab Syair Kebahagiaan