Kisah Pengantin Baru - Dhammapada
Kisah Pengantin Baru
Natthi ragasamo aggi,
natthi dosasamo kali,
natthi khandhasama dukkha,
natthi santiparam sukham.
Tiada api yang menyamai nafsu,
tiada kejahatan yang menyamai kebencian,
tiada derita yang menyamai Lima Kelompok Kehidupan,
tiada kebahagiaan yang menyamai Nibbana.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di kediaman seorang upasaka di kota Savatthi, di dekat vihara Jetavana, sehubungan dengan sepasang pengantin baru.
Pada suatu ketika, seorang gadis belia akan dinikahkan dengan seorang pemuda, orang tua calon pengantin wanita mengundang Sang Buddha dan 80 orang murid-Nya untuk mendapatkan dana makanan.
Mengetahui bahwa gadis yang akan segera pindah dari tempat tinggalnya itu sedang membantu pendanaan makanan, pengantin pria amat bersemangat, dan ia kesulitan memperhatikan kebutuhan Sang Buddha dan biksu-biksu lainnya.
Sang Buddha tahu secara pasti bagaimana perasaan dari pengantin pria itu, dan sudah tiba saatnya bagi kedua pengantin itu untuk mencapai kesucian tingkat sotapanna.
Dengan kesaktian-Nya, Sang Buddha membuat pengantin wanita tidak terlihat oleh pengantin pria. Pada saat pemuda itu tidak lagi melihat gadis muda itu, maka ia dapat memperhatikan secara saksama kepada Sang Buddha, sehingga kecintaan dan kehormatnya kepada Sang Buddha tumbuh lebih mendalam di dalam hatinya.
Lalu Sang Buddha berkata kepada pria muda itu, "Anak muda, tidak ada api yang menyamai nafsu. Tidak ada kejahatan yang menyamai kemarahan dan kebencian. Tidak ada derita yang menyamai kobaran api Lima Kelompok Kehidupan. Tidak ada kebahagiaan yang menyamai Nibbana."
Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha itu kedua pengantin itu mencapai kesucian tingkat sotapanna.
Dhammapada ayat 202 bab Syair Kebahagiaan