Kisah 500 Orang Remaja - Dhammapada
Kisah 500 Orang Remaja
Siladassanasampannam,
dhammattham saccavedinam,
attano kamma kubbanam,
tam jano kurute piyam.
Orang yang memiliki sila dan pandangan benar,
dengan Dhamma memperoleh pandangan terang,
dan melaksanakan semua kewajibannya,
akan disayangi oleh semua orang.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Veluvana, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan 500 orang remaja.
Pada suatu hari raya, Sang Buddha memasuki kota Rajagaha untuk menerima dana makanan dengan diikuti oleh serombongan biksu. Dalam perjalanan mereka, mereka melihat 500 orang remaja sedang pergi menuju sebuah taman yang indah. Remaja-remaja itu membawa beberapa keranjang kue namun mereka tidak mempersembahkan apapun kepada Sang Buddha dan murid-murid-Nya.
Sang Buddha berkata kepada para biksu, "Para biksu, hari ini kalian akan makan kue-kue itu. Pemilik kue itu sedang berada tak jauh di belakang kita. Kita akan melanjutkan perjalanan setelah menerima beberapa kue itu."
Setelah berkata demikian, Sang Buddha dan para biksu beristirahat di bawah naungan pepohonan. Tak lama kemudian biksu Maha Kassapa datang dan para remaja itu melihatnya. Mereka menghampiri dan bersujud kepada biksu Maha Kassapa lalu mempersembahkan semua kue mereka.
Biksu Maha Kassapa berkata kepada para remaja itu, "Guruku, Yang Maha Agung, sedang beristirahat di bawah pohon di sana dengan ditemani beberapa orang biksu. Pergilah dan persembahkanlah kue-kue kalian kepada-Nya dan murid-murid-Nya."
Para remaja itu melakukan sesuai petunjuk biksu Maha Kassapa. Sang Buddha pun menerima persembahan dari mereka. Kemudian para biksu berkata bahwa para remaja itu sangat pilih kasih kepada Maha Kassapa.
Sang Buddha berkata kepada biksu-biksu itu, "Para biksu, semua biksu yang seperti putra-Ku, Maha Kassapa, selalu disenangi oleh para dewa maupun manusia. Biksu seperti itu akan selalu memperoleh persembahan 4 kebutuhan biksu."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha itu, kelima ratus remaja itu mencapai kesucian tingkat sotapanna.
Dhammapada ayat 217 bab Syair Kecintaan