Kisah Sejumlah Biksu - Dhammapada

Dhammapada ayat 315 bab Syair Neraka
Kisah Sejumlah Biksu

Nagaram yatha paccantam,
guttam santarabahiram,
evam gopetha attanam,
khano vo ma upaccaga,
khanatita hi socanti,
nirayamhi samappita.

Bagaikan benteng perbatasan,
dijaga ketat luar maupun dalam,
jagalah diri anda sendiri*,
jangan sampai dirimu lengah,
karena ia yang tidak waspada,
akan bersedih saat terlahir di alam neraka.

Jaga diri sendiri artinya menjaga 6 organ indera internal (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran.) dan 6 objek eksternal (bentuk, suara, aroma, rasa, sentuhan dan pemikiran).

Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan sekelompok biksu yang melewatkan masa vassa di kota perbatasan.

Pada bulan pertama sekelompok biksu berdiam di kota perbatasan, mereka dilayani dan dijaga dengan baik oleh penduduk kota. Pada bulan berikutnya kota itu dikuras oleh beberapa kelompok perampok dan beberapa warga diculik untuk dijadikan sandera.

Penduduk kota, karena kejadian itu, harus membangun kembali kota mereka dan memperbaiki pertahanan. Dengan demikian, mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan para biksu sebaik dulu dan para biksu harus berjuang sendiri.

Pada akhir musim vassa, biksu-biksu itu menghadap Sang Buddha di vihara Jetavana. Mengetahui kehidupan keras yang telah mereka jalankan selama musim vassa, Sang Buddha berkata kepada mereka, "Para biksu, jangan selalu mengingat hal ini ataupun hal lainnya. Sebenarnya, sukar memperoleh pelayanan hidup yang tanpa henti. Seperti halnya penduduk kota melindungi kota mereka, demikianlah, seorang biksu seharusnya menjaga dan mengendalikan pikirannya untuk selalu sadar terhadap semua tindakannya."

Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, biksu-biksu itu mencapai kearahatan.

Dhammapada ayat 315 bab Syair Neraka



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.