Kisah Biksuni Kisagotami -3- Dhammapada
Kisah Biksuni Kisagotami (3)
Pamsukuladharam jantum,
kisam dhamanisanthatam,
ekam vanasmim jhayantam,
tamaham brumi brahmanam.
Ia yang memakai jubah kain bekas,
yang tubuhnya kurus kering,
bermeditasi seorang diri di hutan,
ia Kusebut orang suci.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di gunung Burung Hering, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan biksuni Kisagotami.
Pada suatu ketika, dewa Sakka, raja para dewa, datang bersama pengikut-pengikutnya untuk bersujud kepada Sang Buddha. Pada saat yang bersamaan, biksuni Kisagotami, dengan kemampuan batinnya, terbang di atas langit untuk datang bersujud kepada Sang Buddha. Tetapi, pada saat biksuni Kisagotami melihat dewa Sakka dan rombongannya sedang bersujud kepada Sang Buddha, ia menunda perjalanannya.
Dewa Sakka melihat biksuni Kisagotami, bertanya kepada Sang Buddha siapakah wanita itu, dan Sang Buddha menjawab, "Sakka! Ia adalah putri-Ku, Kisagotami."
Sang Buddha melanjutkan, "Dulu, ia datang kepada-Ku dengan kesedihan dan kepiluan karena kehilangan bayinya dan Aku membuat ia menyadari ketidakkekalan, penderitaan dan ketanpaintian dari semua benda yang berkondisi. Karena penyadaran itu, ia mencapai kesucian tingkat sotapanna."
"Ia lalu bergabung dengan Sangha-Bhikkhuni, dan mencapai kearahatan. Biksuni Kisagotami adalah salah satu murid wanita-Ku yang terkemuka dan tiada bandingannya dalam hal latihan pertapaan memakai jubah yang terbuat dari potongan-potongan kain yang dikumpulkan dari tumpukan sampah."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 395 bab Syair Brahmana