Kisah Lima Ratus Orang Biksu -6- Dhammapada
Kisah Lima Ratus Orang Biksu (6)
Vassika viya pupphani,
maddavani pamucati,
evam raganca dosanca,
vippamuncetha bhikkhavo.
Bagaikan tanaman bunga melati,
menggugurkan sendiri bunga-bunganya yang layu.
Begitulah terhadap nafsu dan kebencian,
para biksu, seharusnya membuang semua hal itu.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan lima ratus orang biksu.
Lima ratus orang biksu dari Savatthi, setelah menerima petunjuk meditasi dari Sang Buddha, pergi ke sebuah hutan untuk latihan meditasi. Di sana, mereka menemukan bahwa bunga-bunga melati yang mekar di pagi hari akan berguguran pada malam hari.
Para biksu memutuskan bahwa mereka harus berjuang dengan keras untuk membebaskan diri mereka dari semua kekotoran batin sebelum bunga-bunga berguguran.
Sang Buddha, lewat kekuatan batin-Nya, melihat mereka dari Aula Keharuman. Ia kemudian memancarkan sinar agung-Nya kepada mereka dan muncul jelmaan-Nya di hadapan mereka.
Sang Buddha berkata kepada biksu-biksu itu, "Para biksu! Bagaikan bunga-bunya layu yang gugur, begitu jugalah, seorang biksu harus berjuang membebaskan dirinya dari perputaran roda kelahiran."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, kelima ratus orang biksu itu mencapai kearahatan.
Dhammapada ayat 377 bab Syair Biksu