Kisah Seorang Pertapa Brahmana - Dhammapada
Kisah Seorang Pertapa Brahmana
Bahitapapoti brahmano,
samacariya samano ti vuccati,
pabbajayamattano malam,
tasma pabbajito ti vuccati.
Ia disebut brahmana karena telah menjauhi kejahatan,
ia disebut pertapa karena hidup damai.
Karena telah menyingkirkan kekotoran batinnya,
maka ia disebut seorang pabbajita*.
Pabbajita adalah sebutan kepada mereka yang pergi meninggalkan rumah dan berusaha meninggalkan ikatan keduniawian dengan menjadi seorang biksu.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan seorang pertapa brahmana.
Pada suatu ketika terdapat seorang pertapa brahmana di Savatthi. Suatu hari, terpikir olehnya bahwa Sang Buddha menyebut murid-murid-Nya sebagai biksu pabbajita dan karena ia seorang pertapa, ia seharusnya disebut juga sebagai pabbajita. Maka ia mendatangi Sang Buddha dan mengajukan pertanyaan mengapa ia tidak disebut sebagai pabbajita.
Sang Buddha menjawab, "Hanya karena menjadi pertapa seseorang tidak langung dianggap pabbajita. Seorang pabbajita harus memiliki kualifikasi lainnya."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, pertapa brahmana itu mencapai kesucian tingkat sotapanna.
Dhammapada ayat 388 bab Syair Brahmana