Kisah Biksuni Dhammadinna - Dhammapada

Dhammapada ayat 421 bab Syair Brahmana
Kisah Biksuni Dhammadinna

Yassa pure ca paccha ca,
majjhe ca natthi kincanam,
akincanam anadanam,
tamaham brumi brahmanam.

Ia yang tidak lagi melekat kepada masa lampau,
masa sekarang dan masa mendatang,
yang tidak terikat dan tidak menginginkan apapun,
ia Kusebut orang suci.

Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Veluvana, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan biksuni Dhammadinna.

Di Rajagaha terdapat seorang upasaka yang bernama Visakha. Setelah berulang-ulang kali mendengar khotbah Dhamma Sang Buddha, Visakha mencapai kesucian tingkat anagami dan ia berkata kepada istrinya, "Terimalah semua harta bendaku. Sejak hari ini, aku tidak akan terlibat di dalam urusan rumah ini."

Isrinya, Dhammadinna, menjawab, "Siapa yang ingin menelan ludah yang telah kau buang?"

Ia meminta izin dari suaminya untuk menjadi biksuni. Setelah menjadi biksuni, ia pergi ke sebuah vihara yang terletak di dekat sebuah desa kecil dan tinggal di sana bersama beberapa orang biksuni lain dan berlatih meditasi. Dalam waktu singkat, ia mencapai kesucian tingkat arahat dan kembali ke Rajagaha.

Visakha, mendengar kabar bahwa biksuni Dhammadinna telah kembali, ia pun pergi menemuinya dan bertanya kepadanya beberapa pertanyaan. Pada saat Visakha bertanya kepadanya persoalan 3 tingkat kesucian pertama (sotappana, sakadagami, dan anagami), biksuni Dhammadinna menjawabnya. Tetapi, pada saat ia bertanya tentang kesucian arahat, biksuni Dhammadinna menjawab, "Upasaka! Masalah ini di luar pemikiranmu. Jika kau mau tahu, kau tanyakanlah kepada Sang Buddha."

Pada saat Visakha bertanya kepada Sang Buddha, Sang Buddha berkata, "Dhammadinna sudah menjawab pertanyaanmu. Jika kau bertanya kepada-Ku maka Aku akan memberikan jawaban yang sama." Dengan berkata demikian, Sang Buddha menyatakan bahwa biksuni Dhammadinna telah mencapai kesucian arahat.

Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.

Dhammapada ayat 421 bab Syair Brahmana



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.