Kisah Biksuni Khema -2- Dhammapada
Kisah Biksuni Khema (2)
Gambhirapannam medhavim,
maggamaggassa kovidam,
uttamattham anuppattam,
tamaham brumi brahmanam.
Ia yang berpengetahuan luas,
bijaksana, mengetahui yang benar dan salah,
yang telah mencapai tujuan tertinggi,
ia Kusebut orang suci.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di bukit Burung Hering, di dekat kota Rajagaha, sehubungan dengan biksuni Khema.
Pada suatu malam, dewa Sakka, raja para dewa, datang bersama pengikut-pengikutnya untuk bersujud kepada Sang Buddha. Pada saat mereka bersama Sang Buddha, biksuni Khema, dengan kesaktiannya, melayang dari udara untuk datang bersujud kepada Sang Buddha.
Karena dewa Sakka dan para pengikutnya berada di sana maka biksuni Khema hanya menghormat kepada Sang Buddha, kemudian pergi.
Dewa Sakka bertanya kepada Sang Buddha siapakah biksuni itu dan Sang Buddha menjawab, "Ia adalah salah satu dari Murid Utama-Ku. Ia dikenal dengan sebutan biksuni Khema. Ia tidak dapat dibandingkan oleh para biksuni lainnya di dalam hal kebijaksanaan dan ia mengetahui bagaimana membedakan Jalan Mulia dan jalan menyimpang."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 403 bab Syair Brahmana