Kisah Biksuni Uppalavanna -2- Dhammapada
Kisah Biksuni Uppalavanna (2)
Vari pokkharapatteva,
araggeriva sasapo,
yo na limpati kamesu,
tamaham brumi brahmanam.
Bagaikan air di daun teratai,
bagaikan biji sesawi di ujung jarum.
Orang yang tidak melekat pada kesenangan indria,
ia Kusebut orang suci.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan biksuni Uppalavanna.
Kisah ini merupakan kelanjutan dari kisah Biksuni Uppalavanna yang terdapat pada bab syair-syair Orang Bodoh (Bala Vagga).
Pada suatu hari, beberapa orang biksu sedang membahas tentang pelecehan terhadap biksuni arahat Uppalavanna yang dilakukan oleh pemuda yang bernama Nanda yang kemudian ditelan bumi.
Untuk memperjelas kejadian itu, mereka bertanya kepada Sang Buddha apakah seorang arahat menikmati kesenangan indera karena mereka juga memiliki tubuh fisik yang sama dengan orang lain.
Sang Buddha berkata kepada para biksu itu, "Para biksu! Para arahat tidak lagi menikmati kesenangan indera. Mereka tidak lagi menuruti kemauan inderanya, karena mereka tidak lagi melekat terhadap objek-objek rasa dan kesenangan indera, seperti halnya air yang tidak melekat kepada daun bunga teratai atau biji mustar hingga ke ujungnya."
Sang Buddha lalau mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 401 bab Syair Brahmana