Kisah Seorang Biksu -4- Dhammapada

Dhammapada ayat 405 bab Syair Brahmana
Kisah Seorang Biksu (4)

Nidhaya dandam bhutesu,
tasesu thavaresu ca,
yo na hanti na ghateti,
tamaham brumi brahmanam.

Ia yang tidak lagi menganiaya makhluk hidup,
yang lemah maupun yang kuat,
yang tidak membunuh atau menyebabkan pembunuhan,
ia Kusebut orang suci.

Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan seorang biksu.

Seorang biksu, setelah menerima petunjuk meditasi dari Sang Buddha pergi ke sebuah hutan untuk mempraktikkan meditasi. Setelah mencapai kearahatan ia kembali ke Sang Buddha untuk menyampaikan rasa terima kasih yang amat mendalam kepada Sang Buddha.

Di tengah perjalanannya, ia melewati sebuah pedesaan. Sesaat sebelum ia meninggalkan desa itu, tampak seorang wanita lari ke luar dari rumahnya karena bertengkar dengan suaminya dan mengikuti biksu itu.

Pria itu menyusul istrinya. Ia melihat istrinya berada di belakang biksu, ia mengira bahwa biksu itu membawa istrinya pergi, maka ia meneriaki biksu itu dan mengancam akan memukulinya. Istrinya menghalangi suaminya memukuli biksu itu, akan tetapi hal itu membuatnya semakin geram. Akhirnya, biksu itu dihajar habis-habisan oleh suaminya. Setelah memukuli biksu itu hingga puas, ia membawa pulang istrinya sementara biksu itu meneruskan perjalanannya.

Setibanya di vihara Jetavana, biksu-biksu lain melihat luka-luka di sekujur tubuh biksu arahat itu dan mereka memperhatikan luka-lukanya. Pada saat mereka bertanya kepadanya apakah ia marah terhadap pria yang memukulinya dengan parah itu, ia menjawab tidak. Beberapa biksu itu mendatangi Sang Buddha dan melaporkan bahwa biksu itu mungkin telah salah dengan mengaku telah mencapai kesucian tingkat arahat.

Sang Buddha berkata kepada mereka, "Para biksu! Para arahat telah meletakkan pemukul dan pedang. Mereka tidak bisa marah lagi walaupun mereka dipukuli."

Demikianlah, Sang Buddha membenarkan bahwa biksu itu telah mencapai kearahatan. Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu.

Dhammapada ayat 405 bab Syair Brahmana



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.