Kisah Seorang Brahmana -6- Dhammapada
Kisah Seorang Brahmana (6)
Yo dukkhassa pajanati,
idheva khayamattano,
pannabharam visamyuttam,
tamaham brumi brahmana.
Ia yang pada kehidupan ini mencapai kesadaran,
telah mengakhiri penderitaan,
meletakkan beban dan terbebaskan,
ia Kusebut orang suci.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan seorang brahmana yang pelayannya menjadi seorang arahat.
Terdapatlah seorang budak muda milik seorang brahmana. Pada suatu hari, budak itu kabur dari rumah majikannya dan menjadi seorang biksu, dan seiring berjalannya waktu, ia mencapai kearahatan.
Pada suatu ketika, pada saat ia berkeliling menerima dana makanan bersama Sang Buddha, mantan majikannya, keluarga brahmana itu, melihatnya lalu mencengkeram erat jubahnya. Saat Sang Buddha menanyakan masalahnya, brahmana itu menjelaskan bahwa biksu muda itu dulunya adalah budaknya.
Sang Buddha berkata kepada brahmana itu, "Biksu ini telah meletakkan bebannya."
Brahmana itu menangkap makna kata-kata Sang Buddha bahwa mantan budaknya telah mencapai kesucian tingkat arahat. Untuk memastikannya, ia bertanya kepada Sang Buddha apakah benar biksu muda itu telah mencapai kearahatan, dan Sang Buddha menyatakan benar.
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, brahmana itu mencapai kesucian tingkat sotapanna.
Dhammapada ayat 402 bab Syair Brahmana