Kisah Murid Maha Kassapa - Dhammapada
Kisah Murid Yang Menetap Bersama Biksu Maha Kassapa
Carance nadhigaccheyya,
seyyam sadisamattano,
ekacariyaram dalham kayira,
natthi bale sahayata.
Jika seseorang mencari teman,
namun tidak menemukan seseorang yang lebih baik atau sebanding,
hendaknya ia meneruskan seorang diri dengan tekun,
tak mungkin ada pertemanan dengan seorang yang bodoh.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan seorang murid yang tinggal bersama biksu Maha Kassapa.
Saat biksu Maha Kassapa tinggal di dekat kota Rajagaha, ia mempunyai 2 orang biksu muda yang tinggal bersamanya. Seorang murid di antaranya amat hormat, patuh, dan taat kepada biksu Maha Kassapa, namun seorang lagi tidak demikian.
Pada saat biksu Maha Kassapa menegur murid kedua itu karena kelalaiannya dalam kewajibannya, murid itu tersinggung.
Pada suatu waktu, murid itu pergi ke rumah seorang upasaka murid biksu Maha Kassapa, dan berbohong kepada mereka bahwa gurunya sakit. Dengan demikian, ia memperoleh makanan pilihan dari mereka untuk gurunya, namun ia memakan makanan itu di tengah perjalanan.
Saat biksu Maha Kassapa menasihatinya, ia amat marah. Keesoknya, saat biksu Maha Kassapa sedang berkeliling untuk menerima dana makanan, biksu muda bodoh itu tetap berada di vihara, lalu memecahkan seluruh kendi dan wajan serta membakar vihara.
Ketika seorang biksu dari Rajagaha memberitahukan kepada Sang Buddha tentang hal itu, Ia berkata bahwa lebih baik jika biksu Maha Kassapa hidup sendirian daripada hidup bersama dengan orang bodoh.
Lalu Sang Buddha mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha, biksu dari Rajagaha itu mencapai kesucian sotapanna.
Dhammapada ayat 061 bab Syair Orang Bodoh