Dhammapada: Syair Orang Bodoh
01/060
Malam terasa panjang bagi orang yang terjaga,
satu yojana terasa jauh bagi orang yang lelah,
lama di dalam kelahiran dan kematian bagi orang bodoh,
yang lalai dalam Dhamma Luhur.
Baca kisah seorang pemuda dan raja Pasenadi.
02/061
Jika seseorang mencari teman,
namun tidak menemukan seseorang yang lebih baik atau sebanding,
hendaknya ia meneruskan seorang diri dengan tekun,
tak mungkin ada pertemanan dengan seorang yang bodoh.
Baca kisah murid yang menetap bersama biksu Maha Kassapa.
03/062
"Aku memiliki anak-anak, aku memiliki kekayaan,"
perasaan itu terlintas di dalam benak si bodoh,
dirinya sendiri bukanlah miliknya,
bagaimana mungkin anak-anak dan kekayaan menjadi miliknya?
Baca kisah orang kaya yang pelit, Ananda.
04/063
Orang yang tahu kebodohannya,
adalah orang bijaksana,
namun orang bodoh yang menganggap dirinya bijaksana,
sebenarnya, ialah orang bodoh.
Baca kisah dua pencopet.
05/064
Walau seumur hidup,
orang bodoh bersama orang bijaksana,
ia tidak dapat mengerti Dhamma,
bagaikan sendok yang tidak dapat mencicipi rasa makanan.
Baca kisah biksu Udayi.
06/065
Walau hanya sesaat,
orang pandai berkumpul bersama orang bijaksana,
ia akan dengan cepat memahami Dhamma,
bagaikan lidah yang dapat merasakan rasa makanan.
Baca kisah 30 biksu dari Paveyyaka.
07/066
Memandang diri sendiri sebagai musuh,
si bodoh yang tanpa keahlian,
melakukan perbuatan jahat,
yang akan membuahkan kepahitan.
Baca kisah Suppabuddha, si penderita kusta.
08/067
Suatu perbuatan tidak layak dilakukan,
jika orang menyesal setelah melakukannya,
dan dengan berlinang air mata,
ia akan meratapi akibat perbuatannya.
Baca kisah seorang petani dan ular berbisa.
09/068
Suatu perbuatan layak dilakukan,
jika orang tidak menyesal setelah melakukannya,
dan dengan kepuasan,
ia akan berbahagia akibat perbuatannya.
Baca kisah Sumana, si penjual bunga.
10/069
Saat benih karma buruk belum berbuah,
si bodoh menganggapnya manis bagaikan madu,
namun saat benih itu berbuah,
si bodoh akan menderita.
Baca kisah Uppalavanna, si biksuni yang cantik.
11/070
Walau selama berbulan-bulan berhemat,
si bodoh makan dengan ujung rumput,
namun tidak bernilai seperenambelas bagian,
dibandingkan orang yang menguasai Kebenaran.
Baca kisah biksu Jambuka, si petapa telanjang.
12/071
Sebuah benih karma buruk tidak akan segera berbuah,
bagaikan susu yang baru diperah tidak akan segera mengental,
namun benih kejahatan mengikuti si bodoh,
membakarnya bagaikan bara api yang tertutup abu.
Baca kisah Ahipeta, hantu preta berkepala manusia dan bertubuh ular.
13/072
Kemampuan dari orang bodoh,
hanya dapat melukai dirinya sendiri,
memusnahkan kebajikannya,
dan kebijaksanaannya sendiri.
Baca kisah Satthikutapeta, hantu preta berkepala besar.
14/073
Biksu bodoh mengharapkan pujian yang tak layak,
ingin menonjol di antara biksu,
berkuasa di dalam vihara,
dan dihormati semua orang.
15/074
"Umat perumah tangga dan para biksu akan mengira karena aku,
mereka akan mengharapkan aku di dalam semua persoalan,
yang besar maupun yang kecil."
Itulah pikiran si bodoh,
keserakahan dan keangkuhannya akan meningkat.
Baca kisah Citta, si perumahtangga dan biksu Sudhamma.
16/075
Sebenarnya, satu jalan menuju keuntungan duniawi,
Jalan lainnya mengarah kepada nibbana,
dengan sepenuhnya mengerti hal ini,
seorang biksu, murid Sang Buddha,
seharusnya tidak tertarik dengan keuntungan dan kemasyuran duniawi,
namun selalu menyepi, tidak terikat dan mencapai nibbana.
Baca kisah samanera Tissa dari vihara hutan.