Kisah Biksu Culasari - Dhammapada

Dhammapada ayat 244 dan 245 bab Syair Noda-Noda
Kisah Biksu Culasari

Sujivam ahirikena,
kakasurena dhamsina,
pakkhandina pagabbhena,
samkilitthena jivitam.

Hirimata ca dujjivam,
niccam sucigavesina,
alinenappagabbhena,
suddhajivena passata.

Hidup adalah mudah bagi orang tak tahu malu,
yang licik bagaikan burung gagak,
memfitnah, ceroboh,
sombong dan tidak bermoral.

Hidup adalah sulit bagi orang hidup sederhana,
yang menempuh jalan kesucian,
yang tidak melekat, rendah hati,
hidup bermoral dan berpikiran benar.

Sang Buddha mengucapkan kedua ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan biksu Culasari melakukan praktik pengobatan.

Pada suatu hari, biksu Culasari kembali setelah mengobati seorang pasiennya. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan biksu Sariputra, dan ia menceritakan kepadanya bagaimana ia melayani pasiennya dan telah diberikan beberapa jenis makanan lezat karena pelayanannya.

Biksu Culasari juga memohon agar biksu Sariputra mau menerima beberapa makanan yang ia peroleh. Biksu Sariputra tidak berkata apapun dan hanya berlalu melanjutkan perjalannya. Biksu Sariputra menolak menerima makanan itu karena biksu Culasari telah melanggar sila kebiksuan dengan melakukan praktik pengobatan.

Beberapa orang biksu melaporkan masalah itu kepada Sang Buddha dan Ia berkata kepada mereka, "Para biksu! Seorang biksu yang tidak tahu malu akan memiliki pikiran, ucapan dan perbuatan yang buruk. Ia sombong bagaikan seekor burung gagak, ia akan mencari penghidupan dengan cara yang tidak benar dan hidup nyaman. Bertolak belakang dengan hal itu, hidup seorang biksu yang mempunyai rasa malu adalah sangat sulit."

Sang Buddha lalu mengucapkan ayat-ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha itu, banyak sekali orang yang mencapai kesucian tingkat sotapanna.

Dhammapada ayat 244 dan 245 bab Syair Noda-Noda



Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.