Kisah Seorang Brahmana -2-Dhammapada
Kisah Seorang Brahmana
Anupubbena medhavi,
thokam thokam khane khane,
kammaro rajatasseva,
niddhame malamattano.
Bagaikan seorang tukang emas,
setahap demi setahap, sedikit demi sedikit,
setiap saat menghilangkan kekotoran emasnya,
begitulah orang bijak melatih dirinya.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan seorang brahmana.
Pada suatu ketika, seorang brahmana melihat sekelompok biksu merapikan jubah mereka pada saat mereka hendak memasuki kota untuk menerima dana makanan. Brahmana itu melihat jubah beberapa orang biksu menyentuh tanah sehingga jubah mereka basah karena embun-embun yang ada pada rerumputan. Karena itu, ia membersihkan jalur tanah tersebut.
Pada keesokan harinya, brahmana itu melihat jubah para biksu menyentuh tanah berlumpur sehingga jubah mereka kotor. Karena itu, ia menutupi jalur itu dengan pasir.
Kemudian, ia memperhatikan bahwa para biksu berkeringat pada saat matahari bersinar dengan teriknya sehingga jubah mereka basah seperti habis kehujanan. Akhirnya, ia membangun sebuah tempat peristirahatan untuk para biksu di tempat biasanya mereka berkumpul sebelum mereka memasuki kota untuk menerima dana makanan.
Ketika tempat peristirahatan itu selesai dibangun, brahmana itu mengundang Sang Buddha beserta para biksu untuk menerima dana makanan. Brahmana itu juga menjelaskan kepada Sang Buddha mengapa dan bagaimana ia sampai melakukan perbuatan baik itu setahap demi setahap.
Sang Buddha berkata kepada brahmana itu, "Brahmana. Orang bijaksana melakukan perbuatan bajik mereka sedikit demi sedikit, dan secara bertahap dan terus menerus melenyapkan kekotoran batin mereka."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu. Setelah mendengar ucapan Sang Buddha itu, brahmana itu mencapai kesucian tingkat sotapanna.
Dhammapada ayat 239 bab Syair Noda-Noda