Kisah Uggasena -2- Dhammapada
Kisah Uggasena (2)
Sabbasamyojanam chetva,
yo ve na paritassati,
sangatigam visamyuttam,
tamahan brumi brahmanam.
Ia yang telah memotong semua belenggu,
yang tiada lagi rasa gentar,
yang telah mengatasi semua keterikatan,
ia Kusebut orang suci.
Sang Buddha mengucapkan ayat ini pada saat berada di vihara Jetavana, di dekat kota Savatthi, sehubungan dengan Uggasena, putra orang kaya, menjadi ahli akrobat
Setelah menikahi seorang penari teater keliling, Uggasena dilatih ayah mertuanya yang seorang ahli akrobat, dan berhasil menjadi pemain akrobat yang sangat mahir.
Pada suatu hari, pada saat Uggasena sedang mempertontonkan kemahirannya, Sang Buddha datang ke tempat ia berada. Setelah mendengar ajaran Sang Buddha, ia mencapai kesucian tingkat arahat pada saat sedang mempertunjukkan keseimbangan di atas sebilah tiang bambu. Setelah itu, ia turun dari tiang itu dan memohon kepada Sang Buddha untuk menerimanya menjadi seorang biksu dan akhirnya diizinkan menjadi anggota Sangha.
Pada suatu hari, pada saat biksu-biksu lain bertanya kepada Uggasena apakah ia tidak memiliki perasaan atau rasa takut pada saat turun dari ketinggian yang luar biasa (kurang lebih 30 meter), ia menjawab tidak. Biksu-biksu itu menangkap isyarat bahwa Uggasena menyatakan dirinya telah mencapai kearahatan saat itu. Maka, mereka mendatangi Sang Buddha dan berkata, "Bhante! Uggasena menyatakan bahwa dirinya telah menjadi seorang arahat, apakah benar?"
Sang Buddha berkata kepada biksu-biksu itu, "Para biksu, seseorang yang telah melenyapkan semua belenggu, seperti putra-Ku, Uggasena, tiada lagi ketakutan."
Sang Buddha lalu mengucapkan ayat itu.
Dhammapada ayat 397 bab Syair Brahmana