Dhammapada: Syair Kejahatan
01/116
Seseorang seharusnya segera berbuat kebajikan,
dan menjauhi pikiran yang jahat,
bila pikiran seseorang lamban dalam berbuat kebajikan,
maka akan senang berbuat jahat.
Baca kisah seorang brahmana mempersembahkan pakaian kepada Sang Buddha.
02/117
Jika seseorang berbuat kejahatan,
seharusnya ia tidak mengulangi lagi perbuatan itu,
seharusnya ia tidak senang dengan perbuatannya,
himpunan karma buruk akan membawa penderitaan.
Baca kisah seorang biksu berkebiasaan buruk.
03/118
Jika seseorang berbuat kebajikan,
seharusnya ia mengulangi lagi perbuatan itu,
seharusnya ia senang dengan perbuatannya,
himpunan karma baik akan membawa kebahagiaan.
Baca kisah dewi Laja berbakti kepada biksu Maha Kassapa.
04/119
Orang jahat masih dapat memperoleh kebahagiaan,
selama benih kejahatannya belum berbuah,
namun, saat benih karma buruknya berbuah,
ia harus menanggung akibat jahatnya.
05/120
Orang baik masih dapat tertimpa penderitaan,
selama benih kebajikannya belum berbuah,
namun, saat benih karma baiknya berbuah,
ia akan merasakan manfaat bajikannya.
Baca kisah Anathapindika, pendiri vihara Jetavana, dan arwah penjaga rumahnya.
06/121
Seseorang seharusnya tidak meremehkan kejahatan,
berpikir bahwa kejahatan kecil tidak akan berpengaruh,
bagaikan tempayan yang terisi penuh air hujan,
demikian juga,
orang bodoh penuh dengan kejahatan,
yang dihimpun sedikit demi sedikit.
Baca kisah seorang biksu yang ceroboh.
07/122
Seseorang seharusnya tidak meremehkan kebajikan,
berpikir bahwa kebajikan kecil tidak akan berpengaruh,
bagaikan tempayan yang terisi penuh air hujan,
demikian juga,
orang bijaksana penuh dengan kebajikan,
yang dihimpun sedikit demi sedikit.
Baca kisah orang kaya berdana makanan.
08/123
Bagaikan pedagang kaya raya dengan sedikit penjaga,
menghindari jalan berbahaya,
bagaikan orang yang ingin hidup menghindari racun,
seperti itulah seseorang seharusnya menghindari kejahatan.
Baca kisah seorang pedagang menghindari gerombolan perampok.
09/124
Jika tak ada luka di tangan,
seseorang boleh memegang racun,
racun tidak berpengaruh terhadap orang yang tak terluka,
tidak akan ada derita bagi orang yang tidak berniat jahat.
Baca kisah 15 anggota keluarga menjadi sotapanna.
10/125
Jika seseorang memfitnah seseorang yang tidak bersalah,
yang suci dan telah terbebas dari kekotoran batin,
kejahatan akan berbalik kepada orang bodoh itu,
bagaikan menabur pasir melawan arah angin.
Baca kisah seorang pemburu dan seorang biksu.
11/126
Ada yang terlahir kembali sebagai manusia,
yang jahat terlahir di neraka,
yang bajik terlahir di alam dewa,
dan yang bebas dari kekotoran batin mencapai nibbana.
Baca kisah seorang arahat, sepasang suami istri dan seekor burung.
12/127
Tidak di langit, di tengah samudera,
tidak juga di gua sebuah gunung,
tidak di mana pun,
ada tempat yang dapat menghindari akibat perbuatan jahat.
Baca kisah pertanyaan 3 kelompok biksu.
13/128
Tidak di langit, di tengah samudera,
tidak juga di gua sebuah gunung,
tidak di mana pun,
ada tempat yang dapat menghindari kematian.
Baca kisah raja Suppabuddha, mertua pangeran Siddharta.