Dhammapada: Syair Orang Bijaksana
01/076
Seseorang seharusnya mengikuti orang bijaksana,
yang menasihati ia akan kesalahannya,
seperti orang yang mengarahkan ke harta terpendam.
Orang yang mengikuti orang bijaksana itu,
akan mencapai kemajuan bukan kemunduran.
Baca kisah Radha, si biksu tua yang rajin melatih Dhamma.
02/077
Orang bijaksana harus menasihat orang lain,
ia harus membimbing dan mencegah orang lain berbuat jahat,
orang seperti itu akan disukai oleh yang bajik,
dan tidak disukai oleh yang jahat.
Baca kisah biksu Assaji dan biksu Panubbasuka.
03/078
Seseorang seharusnya tidak bergabung bersama teman-teman yang jahat,
atau bersama dengan orang-orang jahat,
seseorang seharusnya bergabung bersama teman-teman yang baik,
dan bersama mereka yang mulia.
Baca kisah Channa, pelayan pangeran Siddharta.
04/079
Orang yang meminum Dhamma,
akan hidup bahagia dengan pikiran yang tenang,
orang bijaksana selalu bersuka di dalam Dhamma,
yang telah dijelaskan oleh para ariya.
Baca kisah biksu Maha Kappina, raja kerajaan Kukkutavati.
05/080
Petani mengairi sawah,
pembuat panah meluruskan anak panah,
tukang kayu membengkokkan kayu,
orang bijaksana menguasai dirinya sendiri.
Baca kisah Pandita, si samanera cilik.
06/081
Bagaikan gunung batu,
tak tergoyahkan oleh angin,
begitu jugalah, pujian dan hinaan,
tak dapat mempengaruhi orang bijaksana.
Baca kisah biksu Bhaddiya, si biksu bertubuh kerdil.
07/082
Bagaikan danau yang dalam,
jernih dan tenang,
orang bijaksana tenteram,
setelah mendengarkan Dhamma.
Baca kisah ibu Kana mendanakan makanan.
08/083
Sesungguhnya, orang suci melepaskan segalanya,
tidak membahas kesenangan indria,
saat berhadapan dengan suka maupun duka,
orang bikajsana tidak bersuka maupun berduka.
Baca kisah 500 biksu mengalami kesulitan di masa vassa.
09/084
Demi kepentingan bersama, ia tidak berbuat kejahatan,
juga tidak menginginkan keturunan, kekayaan dan keyajaan dari hasil kejahatan,
ia tidak ingin berhasil dengan ketidakadilan,
orang seperti inilah yang disebut orang mulia, bijaksana dan adil.
Baca kisah biksu Dhammika dan keluarganya.
10/085
Hanya sedikit orang,
yang mencapai Pantai Seberang,
kebanyakan orang,
hilir mudik di tepian.
11/086
Namun mereka yang melatih sesuai Dhamma,
yang telah dibabarkan dengan baik,
akan mencapai Pantai Seberang,
melampaui kehidupan dan kematian yang sulit dilalui.
Baca kisah sekelompok pendengar Dhamma.
12/087
Orang bijaksana,
yang meninggalkan rumah untuk mencapai nibbana,
haruslah meninggalkan kegelapan dan kejahatan,
serta mengumpulkan berkah yang baik.
13/088
Ia haruslah bergembira di dalam kesendirian, tak terikat dan nibbana,
yang oleh orang awam tidak merasa gembira,
ia harus melepaskan kesenangan indria, dan tidak melekat kepada apa pun,
membersihkan kekotoran batin dalam dirinya.
14/089
Mereka yang pikirannya terjaga dalam Tujuh Faktor Pencerahan,
melepaskan diri dari semua kemelekatan,
bergembira di dalam pelepasan keterikatan,
orang seperti itu, dengan menghilangkan semua kekotoran batin,
dan dengan perkasa,
akan mencapai nibbana dalam kehidupan ini.
Baca kisah 500 biksu yang mengunjungi Sang Buddha.