Dhammapada: Syair Kecintaan

Dhammapada: Syair Kecintaan (Piya Vagga)

01/209
Orang yang melakukan apa yang dilarang,
dan tidak mengerjakan apa yang harus dilakukan,
tidak mencari pembebasan dan mengejar kesenangan duniawi,
menginginkan pencapaian seperti mereka yang giat berlatih.

02/210
Tidak berkumpul dengan orang yang kamu sayangi,
dan menjauhi mereka yang tidak menyayangimu,
melihat mereka yang kau sayangi amat menyakitkan,
berkumpul bersama mereka yang tidak menyayangimu juga menyakitkan.

03/211
Oleh karena itu, jangan berharap kepada mereka yang menyayangimu,
jauh dari mereka amat menyakitkan.
Tiada keterikatan lagi bagi mereka,
yang tiada lagi mencintai maupun membenci.

Baca kisah tiga orang murid Sang Buddha.

04/212
Dari yang dicintai timbul kesedihan,
dari yang dicintai timbul kecemasan,
mereka yang bebas dari rasa cinta,
tiada lagi kesedihan maupun rasa cemas.

Baca kisah seorang kaya kehilangan putranya.

05/213
Dari yang disayangi timbul kesedihan,
dari yang disayangi timbul kecemasan,
mereka yang bebas dari rasa sayang,
tiada lagi kesedihan maupun rasa cemas.

Baca kisah meninggalnya cucu perempuan Visakha.

06/214
Dari kemelekatan timbul kesedihan,
dari kemelekatan timbul kecemasan,
mereka yang bebas dari kemelekatan,
tiada lagi kesedihan maupun rasa cemas.

Baca kisah pertengkaran para pangeran dari suku Licchavi.

07/215
Dari nafsu timbul kesedihan,
dari nafsu timbul kecemasan,
mereka yang bebas dari nafsu,
tiada lagi kesedihan maupun rasa cemas.

Baca kisah Anatthigandha kehilangan calon istrinya.

08/216
Dari keinginan timbul kesedihan,
dari keinginan timbul kecemasan,
mereka yang bebas dari keinginan,
tiada lagi kesedihan maupun kecemasan.

Baca kisah seorang brahmana tertimpa bencana alam.

09/217
Orang yang memiliki sila dan pandangan benar,
dengan Dhamma memperoleh pandangan terang,
dan melaksanakan semua kewajibannya,
akan disayangi oleh semua orang.

Baca kisah 500 orang remaja dan biksu Maha Kassapa.

10/218
Mereka yang ingin mencapai nibbana,
yang memiliki pikiran yang benar,
dan batinnya tidak terikat lagi oleh kesenangan,
ialah yang disebut Yang Telah Mencapai Hulu Sungai.

Baca kisah seorang biksu yang telah mencapai kesucian anagami.

11/219
Seseorang yang telah lama pergi,
dan kembali dengan selamat dari perjalanan jauhnya.
Kerabat, sahabat dan temannya akan bergembira,
dan menyambut kepulangannya dengan simpati.

12/220
Demikianlah, benih kebajikan yang diperbuat,
pergi dari dunia ini ke dunia yang lain.
Sama seperti para kerabat,
menyambut kembalinya orang yang mereka sayangi.

Baca kisah Nandiya mempersembahkan vihara kepada Sang Buddha.




Sekilas Info


PEMBANGUNAN VIHARA MAHASAMPATTI


Vihāra Mahāsampatti mengajak para dermawan berhati mulia untuk menjadi penyokong Dhamma dan penganjur berdana dengan berdana COR LANTAI.


Luas bangunan Vihāra Mahāsampatti ± 5555 m2. Untuk itu Vihāra Mahāsampatti yang terletak di Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11, Kel. Sei Rengas Permata, Kec. Medan Area, Medan, Sumatera Utara, masih sangat membutuhkan kedermawanan Anda.



Baca di situs resminya:

http://donasi.viharamahasampatti.or.id





MEDITASI VIPASSANA


Sukhesikarama Mindfulness Forest (SUMMIT), Bakom, Cianjur, Jawa Barat:

Tempat terbuka sepanjang tahun bagi yang ingin berlatih secara intensif baik mingguan, bulanan, maupun tahunan.



Selama masa pandemi Covid 19 retreat ditiadakan, namun bagi yang ingin berlatih meditasi silahkan datang.

Informasi Lengkap:
lihat di website Sukhesikarama


Informasi Guru Pembimbing:
simak tentang Bhante GUNASIRI

Channel di Youtube Sukhesikarama TV

“Bukan ada waktu baru bermeditasi, tetapi luangkanlah banyak waktu untuk bermeditasi”





PEMBANGUNAN RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTER


Panitia pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE memberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, demi terwujudnya pembangunan RAKKHITAVANA BUDDHIST CENTRE di Jl. LetJend Jamin Ginting KM 27, sebagai tempat meditasi yang terpadu, sunyi, segar, serta bernuansa asri dengan lokasi yang terjangkau dalam waktu 1 jam dari kota Medan.


Baca di halaman Facebooknya:

Rakkhitavana.